web stats
 photo OFFICIALHMJMANAJEMENUINMALIKI_zps022a1aa5.jpg

LOGO HMJ MANAJEMEN 2013/2014

BETTER IN EVERY WAY.

 photo pengurushmjm2013_zps1eaf138b.jpg

PENGURUS HMJ MANAJEMEN 2013/2014

BETTER IN EVERY WAY.

 photo HMJMANAJEMEN2013_zpsbd6cd1a7.jpg

NARSIS DENGAN JERSEY BARU

BETTER IN EVERY WAY.

 photo OSJURMANAJEMEN_zps6153bf32.jpg

OSJUR 2013 DI COBAN RAIS

BETTER IN EVERY WAY.

 photo osjurmanajemenuinmaliki2013_zpsfa9d26f2.jpg

PANITIA OSJUR MANAJEMEN 2013

BETTER IN EVERY WAY.

Saturday 28 July 2012

MOTIVASI BISNIS

Setiap kesulitan adalah sumber kesulitan kreatifiitas, selama kita fokus mencari dan mengatasinya kesempatan dan sukses akan menghampiri kita.

Jual Bubur Kacang, Yamin Raup Rp 30 juta/Bulan

Bagi Yamin yang hanya lulusan SMA. menggeluti pekerjaan untuk menghidupi diri bukanlah perkara mudah. Apalagi dia tidak mempunyai keahlian apa-apa. Yamin pun menjajal berbagai pekerjaan. Mulai dari menjual kopi keliling di kawasan Kota Tua. Jakarta Barat, ojek motor, sopir angkutan, cuci steam, sampai bekerja di perusahaan ekspedisi sebagai pengirim barang dia lakoni lebih dari setahun.

Saat Itu. dalam benaknya hal terpenting dalam pekerjaannya adalah halal. Meski, akhirnya dia merasa semua pekerjaan yang dilakukannya itu tidak menghasilkan apa-apa, bahkan tidak pernah mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Maka, dia pun merubah pola pikir untuk tidak menjadi seorang karyawan.

Hasilnya, saat ditemui Warta Kota di kediamannya di Papanggo. Tanjung Priuk. Jakarta Utara. Senin (21/11) slang, pria kelahiran 33 tahun silam itu sudah memiliki 10 gerobak untuk menjual bubur kacang hijau, dengan omzet Rp 30juta perbulan.

Yamin mengaku, ketertarikannya untuk berbisnis bubur kacang hijau berawal dari seorang tetangganya yang menjual bubur kacang hijau. Ia melihat bahwa penjualan bubur kacang hijau tersebut cukup menjanjikan. Akhirnya ia nekat untuk meminjam uang kepada bank Rp 12 juta untuk modal awal dengan membuat 4 gerobak lengkap dengan isinya seperti bahan baku untuk membuat bubur kacang hijau, mangkuk, sendok, panel, kompor gas. dan lainnya. Saat Itu. modal untuk membuat per gerobak, totalnya Rp 3 Juta. Tetangganya pun menyetujui untuk bekerja dehgan Yamin, pasalnya la Juga memberikan tempat tinggal kepada tetangga yang telah menjadi karyawannya Itu.

"Setorannya per orang hanya Rp 113.000 per hari, artinya Jika dikalikan dengan 10 gerobak maka saya mendapatkan omzet Rp 113.000 per hari dan sebulan sekitar Rp 30 juta. Tapi mereka yang menjual, bisa mendapatkan penghasilan Rp 200.000-Rp 300.000 per hari," kata Yamin. Menurut Yamin, dirinya per hari untuk bahan bakunya menghabiskan 25 kg kacang hijau. 15 liter ketan hitam 15 liter. 15 kg gula putih, dan 20 kg gula merah untuk 10 gerobak.

Setiap hari bahan tersebut saya bagikan saat malam. Lalu sekitar jam 2 pagi, mereka langsung mengolah bahan tersebut, saat pagi Jam 6 pagi mereka mulai berjualan sampai Jam 2 siang. Setiap harinya bisa habis 100 mangkuk. Mereka saya sarankan untuk libur seminggu sekali, tapi kalau mereka tetap mau jualan seminggu full ya tidak apa-apa, asal kesehatan mereka bisa dijaga," kata pria yang mengatakan karyawannya kebanyakan berasal dari Tasikmalaya Itu.

Yamin menambahkan, untuk bekerjasama dengan para karyawannya itu selalu menerapkan sistem kekeluargaan. Seperti dengan selalu membuka pintu untuk menerima keluh kesah para karyawannya, la pun tidak Jarang sering melakukan tukar pendapat dengan karyawannya untuk membicarakan penjualannya Jika terjadi penurunan omzet. "Udah hukum dagang kalau berjualan itu kadang laku dan kadang tidak laku. Bahkan kalau ada Retorannya yang kurang dan baru bisa dibayarkan esok harinya saya tidak masalah. Kalau saya yang penting karyawan senang, saya Juga senang. Semuanya dengan sistem kekeluargaan. ucap Yamin yang baru- baru Ini meraih Juara II Lomba Wirausaha Muda Astra dengan mendapatkan uang tunai Rp 25 Juta.

Siapkan 5 Gerobak Lagi

Semua perjuangan Yamin tidak sia-sia, meskipun dulu ia harus menggeluti berbagai pekerjaan, namun sekarang sudah menuai kerja kerasnya. "Alhamdulillah. Allah memberikan Jalan, dengan bubur kacang Ijo ini sekarang saya bisa menghidupi Istri. 2 putri." kata Yamin yang Juga dipilih sebagai Ketua RT di tempat tinggalnya sejak 2007 lalu Itu. Yamin mengaku perjalanannya cukup panjang. Memang saat memulai 1997 hanya mempunyai 4 gerobak, namun tidak sampai setahun kemudian la mulai membuat 3 gerobak lainnya lagi. DI tahun 1998 ia kembali membuat 5 gerobak, namun 2 gerobak lainnya sudah memisahkan diri untuk mandiri yang dikelola karyawannya sendiri.

Saat ditemui Warta Kota. Senin (21/11). Yamin mengaku sudah mempunyai usaha lainnya seperti, toko peralatan menjahit. 4 buah kontrakan, dan 1 toko lsi ulang pulsa. Dalam sebulan kini omzetnya sudah mencapai sekitar Rp 40 Juta. Apalagi la baru-baru Ini meraih Juara II Lomba Wirausaha Muda Astra dengan mendapatkan uang tunai Rp 25 Juta. "Rencananya saya akan membuat 5 gerobak lagi dan membuat kos-kosan, kata Yamin.

Cara Paten Merebut Hati Konsumen by Cyltamia Irawan

 "Waktu telah membuktikan, mereka yang menjadikan konsumen adalah raja, berhasil mengambil hati konsumennya, menetapkan harga lebih tinggi tetapi tetap dibeli, dan bertahan lebih lama dalam bisnisnya." Begitu tulisan yang dibacakan oleh Cyltamia Irawan saat sebuah presentasi bertajuk Strategi Jadikan Konsumen Raja, beberapa waktu lalu di Hotel Four Seasons, Jakarta.

Menurut CEO Lentera Consulting ini, esensi sebuah bisnis, apa pun bisnisnya, adalah menciptakan konsumen, menjaga konsumen, dan menciptakan lebih banyak konsumen. Karenanya, untuk bisa mengambil hati konsumen, butuh sebuah daya. Mencurahkan segenap pikiran dan sumber daya yang ada untuk selalu memberikan "value" bagi pelanggan.

Dijelaskan oleh Tami, begitu ia akrab disapa, ada 8 hal yang dinilai oleh konsumen sebagai "value", di antaranya;

Akses
Kemudahan konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan yang dimaksud harus mudah dan tidak bertele-tele. Tami mencontohkan pelayanan perusahaan DHL yang mengganti mesin penjawab otomatisnya dengan operator yang menjawab langsung kebutuhan para konsumennya. Konsumen harus diberikan akses mudah untuk mendapat informasi dan menghubungi perusahaan. Caranya, bisa lewat karyawannya, call centre, kantor perusahaan, website, cara pembayaran, dan informasi-informasi lain.


Kompetensi
Di mata pelanggan, kemampuan dan pengetahuan karyawan akan memengaruhi layanan yang akan ia dapatkan. Ketika karyawan tidak dapat menjawab atau memberikan informasi yang ia butuhkan saat bertanya kepada karyawan, konsumen akan berpikiran bahwa pelayanannya tak akan memuaskan karena si karyawan tidak kompeten. Karyawan baru perlu masa orientasi sebagai pembekalan pengetahuan tentang produk atau jasa, adaptasi lingkungan kerja, pembelajaran, sekaligus empowerment dirinya.

Courtesy
Keramahtamahan dan kemampuan berkomunikasi para penyedia layanan menjadi hal yang penting bagi konsumen. Konsumen adalah manusia yang memiliki perasaan, yang sering menjadi penentu saat mengambil keputusan dan melakukan penilaian.


Reliability
Bisa diandalkan di segala kesempatan juga akan menjadi penilaian seorang pelanggan terhadap sebuah jasa. Karenanya, amat penting untuk sebuah perusahaan bisa memberikan harapan dan spesifikasi yang telah dijanjikan. Kualitas produk, ketersediaan produk, kehandalan karyawan di jajaran depan, support teknis, dan bagian lainnya adalah hal-hal yang akan menjadi bahan penilaian pelanggan terhadap kehandalan perusahaan.


Responsiveness
Pelanggan butuh kenyamanan dan jaminan bahwa perusahaan Anda bisa merespon ketika terjadi masalah pada pelayanan.

Speed
Saat ini persaingan bisnis makin tinggi, kecepatan menjadi sebuah hal yang mewah. Pelanggan akan memilih pelayanan prima yang bisa dihantar dengan kecepatan tinggi pula. Kecepatan informasi, penanganan masalah yang cepat, proses kerja tak bertele-tele, proses pembayaran yang ringkas, dan lainnya harus diperhatikan.

Security
Keamanan tak hanya berupa benda tapi juga keamanan akan data dan informasi pelanggan yang terdapat di dalam perusahaan sering menjadi ukuran keamanan menggunakan sebuah perusahaan. Pastikan rasa aman saat menggunakan produk, juga atas layanan, dan hal lainnya dalam pelaksanaan servis terus terjaga.

Tangible
Tampilan kasat mata pun akan menjadi penting untuk pelanggan. Tampilan produk, bentuk, dan suasana kantor, loket pembayaran, penampilan karyawan, tampilan media dan promosi, surat menyurat, dan hal-hal yang akan memanjakan indera pelanggan harus diperhatikan keindahannya.

Menangkan hati pelanggan, dengan begitu Anda akan menciptakan pelanggan. Berikan servis yang terbaik, dan Anda akan menciptakan pelanggan yang loyal. Dengan begitu, ia akan memberitakan tentang perusahaan Anda kepada orang lain, yang pada akhirnya menciptakan pelanggan baru yang lebih banyak.

Fauzan Hangriawan, Wirausaha Muda Mandiri 2010

Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Begitulah ungkapan yang berlaku bagi sosok muda, Fauzan Hangriawan. Peruntungannya tiba setelah 12 kali gagal dalam merintis usaha. Ada baiknya melihat bagaimana Fauzan merintis usahanya hingga sukses sebagai peternak lele seperti sekarang ini.

Niat Fauzan untuk membuka usaha sendiri telah dimulai sejak di bangku sekolah pertama (SMP). Saat itu, secara mengejutkan dia memilih membantu orang menjual batu bata. "Waktu itu saya masih tinggal di Lampung," ujar Fauzan memulai kisahnya kepada Jumal Nasional, akhir pekan lalu di Jakarta. "Orang tua saya banyak mengenal beberapa pengusaha bahon bangunan, maka saya mencoba menjual batu bata pada mereka."

Ketika duduk di bangku sekolah menengah atas, passion Fauzan berwirausaha makin memuncak. Dengan berbekal tabungan yang ia sisihkan dari uang jajan setiap harinya, Fauzan memulai usaha berjualan keripik. Bermodalkan Rp200 ribu, Fauzan remaja mengajak beberapa ibu-ibu yang gemar memasak untuk membuat keripik. Dia kemudian yang menjualnya.

Waktu terus berjalan. Jiwa wirausaha dalam diri Fauzan makin membara. Ketika kuliah, langkah berwirausahanya dalam lingkup yang lebih besar. Tidak jauh dari tempat tinggalnya di kawasan Depok, Fauzan menyewa sebuah tempat usaha. Menggandeng dua orang teman, ia membuka warung siomay. Sayangnya, lantaran ditinggal rekan kerjanya, usahanya ini kandas hanya dalam hitungan dua pekan saja.

Masa penyewaan tempat yang masih cukup lama, membuat pria penyuka olahraga ini memutar otak untuk tetap bisa menghasilkan sesuatu. Ia pun menggandeng seseorang yang memang pandai memasak masakan China. Usaha ini bertahan cukup lama.

Setidaknya kurang lebih satu setengah tahun lamanya. Lagi, lantaran masih dalam proses belajar, Fauzan masih kurang baik dalam hal manajemen, hingga akhirnya ia kehilangan rekan kerjanya tersebut. "Ia buka usaha sendiri akhirnya," ujarnya berkisah.

Pada 2008, dia mencoba usaha percetakan kecil-kecilan, penyewaan proyektor. Usahanya masih bertahan hingga kini. Berbagai usaha yang dijalaninya itu, membuat Fauzan sudah tidak pernah meminta uang pada orang tuanya sejak duduk di semester ketiga bangku kuliah.

Cita-citanya untuk menjadi seorang entrepreneur meyakinkannya untuk bisa mencari jenis usaha yang memang benar-benar cocok. "Saya belajar dan membaca dari media bahwa lele itu punya prospek. Saya pun mencoba," ujar Fauzan.

Fauzan lantas memulai membudidayakan lele dumbo pada September 2009. Proses pembelajarannya dilakukan secara autodidak melalui buku dan internet. Dia menemukan banyak kendala di lapangan. "Usaha lele tidak semudah yang kita bayangkan," ujar pria kelahiran Pontianak.
 
Dia pernah gagal panen, penjualan yang tidak sepadan dengan biaya produksi, serta tingginya tingkat kematian lele. Hingga pada akhirnya Fauzan membaca sebuah artikel di koran nasional yang membahas sosok Nasrudin, pembudi daya lele sangkuriang.

Dari situlah dia kemudian meneguhkan niat untuk berguru kepada Nasrudin. Setelah mengikuti pelatihan, Fauzan langsung mempraktikkan ilmunya. "Pada November 2009 itu saya diperkenalkan oleh teman saya itu melalui surat kabar waktu itu, sosok Pak Nasrudin. Seminggu kemudian Nasrudin niatkan untuk bersilaturahmi dan belajar dengan beliau serta ikut pelatihan.

Dia lantas membuka satu kolam. Fauzan tetap belajar dan berbagi dengan Nasrudin. Akhirnya dia memberanikan diri membuka delapan kolam. Lalu, naik lagi menjadi 25 kolam hingga akhirnya menjadi 75 kolam. Dari kolam tersebut Fauzan dapat menghasilkan 15 ribu ekor bibit lele sangkuriang setiap bulannya.

Setelah memahami teknologi serta pemahaman yang mendalam, dia mencoba mengajak warga dan petani lele yang ada untuk bekerja sama membudidayakan lele sangkuriang. Kini, Fauzan tidak saja menjual benih, tetapi juga hasil pembesaran lele. Dalam sebulan, Fauzan bisa menjual sekitar 120 ribu benih dan 100 kilogram lele. Lele sangkuriang ini dijual ke pasar tradisional, rumah makan Padang dan warung pecel lele kaki lima di wilayah Jakarta dan sekitarnya, dengan harga sekitar Rp 15 ribu per kilogram.

Namanya kian dikenal dengan sebutan wirausahawan muda, setelah meraih juara pertama Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2010 untuk kategori Mahasiswa Bidang Industri dan Jasa. "Penghargaan itu merupakan amanah," kata pria yang sempat bercita-cita sebagai polisi hutan ini.

Bagian terpenting dari kemenangan ini adalah Fauzan berhasil membuktikan bahwa generasi muda juga mampu menciptakan lapangan kerja, bukan hanya sebagai pencari kerja. Selain itu, ia juga berusaha agar apa yang dilakukannya ini dapat bemanfaat bagi masyarakat sekitarnya. "Pak Nasrudin memang menekankan pentingnya mengembangkan usaha ang bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.

Fauzan pun mengembangkan pola kemitraan dengan warga sekitar tempat usahanya. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya , ini terus berupaya membuat jaringan khusus petani pembenih, dengan cara mendidik petani-petani yang memiliki kemampuan lebih telaten dan detail. Ia juga mempekerjakan lima karyawan yang bertugas menjaga dan memberi pakan bibit lele tersebut.

Jaringan usaha itu efektif karena bisa mengatasi kendali produksi yang dihadapi. Pasalnya, panen lele sangkuriang baru dapat dilakukan dalam waktu 50 hari sampai 60 hari. "Saya juga mengatur kerja kelompok agar 20 petani yang bermitra dengan saya bisa memasok lele setiap hari. Pedagang pecel lele kaki lima maunya kami memasok setiap hari," ujar Fauzan.

10 Orang Bekas Karyawan Yang Sukses Bisnis


Kesuksesan setelah berhenti dari pekerjaan kantoran Anda memang bukan jaminan. Namun untuk beberapa orang bisa beruntung setelah mengatakan 'Saya berhenti". Dengan kerja keras dan kebulatan tekad, mereka kini bisa berbalik mendulang sukses.

Berikut kisah sukses orang-orang setelah berhenti dari pekerjaannya. Orang-orang ini bisa mendulang jutaan dolar dan menciptakan kekayaannya sendiri. Berikut 10 orang-orang beruntung itu, seperti dikutip dari CNBC.

1. Shep dan Ian Murray, Vineyard Vines

Karena merasa frustasi bekerja di kantor, dua bersaudara, Shep dan Ian Murray pada tahun 1998 resmi undur diri dari perusahaan tempat mereka bekerja. Shep Murray mengundurkan diri, disusul saudaranya 10 menit kemudian.

Mereka selanjutnya mendirikan Vineyard Vines, sebuah dasi yang berbasis di Martha's Vineyard. Ide mereka mengambil uang tunai dari kartu kredit sempat dicemooh dan dinilai bodoh.

Pada awalnya, mereka menjual dasi-dasi itu di tas ransel, di pantai, di kapal dan di bar. Saat ini ada 18 toko ritel Vineyard Vine di seluruh negara, dan jaringannya dapat ditemukan di hampir 500 toko. Vineyard Vine diperkirakan mampu mencetak penjualan hingga US$ 100 juta pada tahun 2011.


2. Rick Wetzel dan Bill Phelps, Wetzel's Pretzels

Rick Wetzel dan Bill Phelps dulunya sama-sama bekerja di Nestle ketika konsep Wetzel's Pretzels terlahir. Keduanya sedang dalam perjalanan bisnis ketika Wetzel mengatakan kepada Phelps tentang ide istrinya untuk membuat pretzel yang besar dan lembut dan dijual di mal. Malam itu, mereka duduk di bar dan menggambarkan rencana bisnisnya pada sebuah kain serbet.

Mereka menggandeng partner untuk menciptakan resep di dapur Phelp. Dan ketika waktunya tiba untuk membuka toko, mereka mencoba meyakinkan pemilik mal untuk datang ke rumah mereka dan mencoba kreasinya. Dan ternyata pemilik mal itu menyukai rasanya, sehingga mau menyewakan tempat untuk toko pertama Wetzel's Pretzels.

Di tahun 1994, Wetzel dan Phelps mendapatkan keberuntungannya ketika mereka mendapatkan beberapa paket penawaran (untuk berhenti) dari Nestle. Saat ini tercatat ada 250 toko Wetzel's Pretzel di seluruh AS. Penjualan di seluruh wilayah diperkirakan mencapai US$ 100 juta dengan pertumbuhan penjualan mencapai 9% pada tahun 2011.


3. Terry Finley, West Point Thoroughbreds

Terry Finley menyelesaikan tugas militernya pada tahun 1990 ketika dia dan istrinya, Debbie kemudian membeli kuda seharga US$ 5.000. Kuda yang diberi nama Sunbelt itu memenangkan pacuan pertamanya.

"Melakukan apa yang Anda cintai dan membuatnya profesional adalah jauh lebih baik ketimbang hanya sekedar bekerja untuk hidup," jelas Finley.

West Point Thoroughbreds sekarang membeli 20-25 kuda setiap tahun, membentuk kelompok investor yang dapat meraup laba ketika kuda-kudanya menang, mengembangbiakkan dan menjual kuda-kuda tersebut. Sejak tahun 2007, kuda-kuda mereka telah memenangkan lebih dari 20% pacuan, sehingga membuat mereka bisa meraup US$ 16 juta. Penjualan tahunan mereka mencapai US$ 7 juta.


4. Dana Sinkler dan Alex Dzieduszycki, Terra Chips

Dana Sinkler dan Alex Dzieduszycki sebelumnya bekerja untuk chef bintang, Jean-Georges Vongerichten di restoran bintang empatnya, Lafayette di New York. Mereka kemudian memutuskan berhenti dan ingin menciptakan sebuah sajian khusus untuk disajikan di bar, namun mereka ingin sesuatu yang berbeda dari elaborasi satu piringan penuh sayuran atau crudité platters, yang populer pada saat itu. Jadi pada tahun 1990, mereka bereksperimen dengan menggoreng sayur-sayuran di dapur apartemen kecil Sinkler.

Dan ternyata keripik sayur-sayuran kreasi mereka 'Terra Chips' menjadi sangat populer dan bisa dijual di toko. Sebuah perusahaan swasta membeli 51% saham mereka pada tahun 1995, dan pada tahun 1998 Hain Celestial membeli Terra Chips sebagai bagian dari kesepakatan senilai US$ 80 juta dengan 3 perusahaan lain. Pada saat itu, ujar Dzieduszycki , Terra Chips memiliki penjualan hingga US$ 23 juta.

Sinkler dan Dzieduszycki telah bergerak ke perusahaan baru. Sinkler kini telah memulai bisnis restoran baru yang disebut Hubee D's, sementara Dzieduszycki memulai Julian's Recipe, yang menjual waffle beku.


5. Adam Lowry dan Eric Ryan, Method

Adam Lowry dulunya bekerja sebagai ilmuwan iklim, sementara Eric Ryan bekerja di bidang periklanan. Keduanya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan mengembangkan bisnis produk pembersih yang ramah lingkungan, Method. Pada saat itu tidak banyak pilihan untuk produk kebersihan yang tidak mengandung unsur-unsur kimia berbahaya. Sehingga dua orang yang berteman baik sejak anak-anak itu mulai melakukan riset dan Lowry bahkan mencampur bahan kimia di bak cuci apartemen mereka.

Mereka menggabungkan dana hingga US$ 200.000 dari keluarga, teman dan memulai Method pada tahun 2000. Method telah menjadi sebuah perusahaan swasta dengan pertumbuhan paling cepat di Amerika dengan produk sekitar 100 mulai dari sabun tangan hingga sabun cuci piring dan pembersih kamar mandi. Pendapatan kotor perusahaan itu diperkirakan mencapai US$ 100 juta.


6. Rod Johnstone, J/Boats

Rod Johnstone berusia 38 tahun dan bekerja sebagai sales untuk publikasi kapal ketika memutuskan untuk berhenti dan mewujudkan mimpi perahu layarnya. Ia semula sangat menikmati, namun kemudian merasa pertumbuhannya tidak cukup cepat. Orang tuanya kemudian mendonasikan kayu yang bernilai beberapa ratus dolar, dan Johnstone kemudian mulai membangun kapal di garasinya. Satu setengah tahun kemudian kapal impiannya rampung dan ia mulai mengikutkannya dalam perlombaan. Didorong oleh kesuksesannya, Johnstone memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan mewujudkan impiannya.


7. Andy Schamisso, Inko's White Tea

Pada tahun 2002, Andy Schamisso bekerja sebagai public relations namun tidak merasa nyaman. Suatu hari, ketika istrinya tidak dapat menemukan teh putih untuk es tehnya, Schamisso menemukan panggilannya. Ketika sedang mencarinya di internet, ia menemukan keuntungan keseatan dan memutuskan membawa resep istrinya ke orang lain.

Jadi setelah 13 tahun di perusahaan PR, Schamisso memutuskan untuk berhenti bekerja dan memulai Inko’s White Tea, yang dinamakan seperti anjingnya. Setelah mendapatkan cukup uang untuk membuat 6.000 kotak, Schamisso pergi ke jalanan di New York untuk menjual produknya. Setahun kemudian, order sudah beruba dari kardus-kardus ke truk-truk. Saat ini ada 14 jenis Inko’s White Tea di pasar. Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan tahunan perusahaan mencapai US$ 3 juta.


8. Kim dan Beaver Raymond, Marshmallow Fun Company

Kim dan Beaver Raymond, keduanya sama-sama mengatakan "Saya Berhenti" setelah mainan yang semula mereka ciptakan untuk anak-anak mereka berubah menjadi mainan yang sangat hits. Dua bersaudara itu sebelumnya sama-sama bekerja di industri fesyen. Pada tahun 2002, mereka membuat mainan tembakan dari pipa PVC untuk pesta ulang tahun anak mereka. Dipicu oleh kesuksesan pertempuran makanan yang mereka saksikan, pasangan itu dan beberapa temannya kemudian menggambarkan bagaimana membangun dan memasarkan mainan baru tersebut  dan Marshmallow Fun Company terlahir.

Pada tahun 2010, Marshmallow Fun Company menjual lebih dari 7 juta tembakan mainan anak-anak.


9. Rocky Patel, Rocky Patel Cigars
 

Rocky Patel merupakan pengacara entertainment Hollywood, sebelum akhirnya sukses mengembangkan bisnis cerutu.  Patel melihat sebuah kesempatan untuk menciptakan produk yang ia pikir hilang dari pasar. Jadi iapun meninggalkan bisnis hukum dan mulai memroduksi cerutu pada tahun 1996, mengubah rumahnya di California menjadi kotak tembakau.

Setelah awal yang sangat sulit, Patel memutuskan untuk memindahkan bisnisnya ke Florida dimana sebagian besar perusahaan cerutu AS berada. Ia mendapat sukses besar pada tahun 2003 dengan Rocky Patel Vintage Series yang mendapatkan peringkat tinggi dan pujian.

Rocky Patel Cigars saat ini memroduksi 200.000 cerutu setiap tahunnya, dengan penjualan lebih dari US$ 40 juta pada tahun 2011.  


10. Paul English, Kayak

Paul English bekerja di sebuah perusahaan modal, Greylock pada tahun 2004 ketika Steve Hafner yang mendirikan Orbitz mengungkapkan ide untuk membuat perusahaan perjalanan yang berbeda. Setelah melakukan pertemuan selama 1 jam dan 3 gelas minuman, English dan Hafner membentuk Kayak, sebuah mesin pencari perjalanan online. English pun berhenti dari pekerjaannya di Greylock dan mulai menjadi chief technology officer untuk website baru itu.

Kayak menjadi tempat pencarian ratusan situs perjalanan yang lengkap karena ada tarif pesawat, hotel, sewa mobil dan kini berada di peringkat 1 untuk pasar tersebut. Kayak juga menyampaikan dokumen untuk IPO pada tahun 2010, meski hingga kini belum juga dilakukan. Perusahaan tersebut dilaporkan meraup pendapatan hingga US$ 170,6 juta pada 9 bulan pertama di 2011. Kayak memproses 670 juta pengguna informasi perjalanan dan memiliki 5 juta download aplikasi mobile pada periode tersebut.
  
Sumber : http://www.eciputra.com/berita-279-10-orang-bekas-karyawan-yang-sukses-bisnis.html

Usaha Pembuatan Pin Berbuah Omset Rp 250 juta

Berawal dari menerima pesanan pin, kini penjualan Kretakupa selalu meningkat 200 sampai 400 persen per tahun.emulai bisnis tak selalu rumit atau harus bermodal besar. Simak saja apa yang dilakukan Andi Arham Bunyamin, Pemenang II Wirausaha Muda Mandiri 2010 Kategori Mahasiswa Program Diploma dan Sarjana Bidang Usaha Industri dan Jasa. Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin Makassar ini memulai usahanya hanya karena iseng semata. Modalnya pun amat minim, tak lebih dari Rp SO ribu. Itu pun, uang milik temannya. .-

Semua berawal pada 2007, saat ia menunjukkan kemampuannya mendesain pin kepada rekan-rekan sekelasnya di SMA. Bak gayung bersambut, seorang teman memberinya "proyek" pencetakan 50-100 buah pin dengan uang muka Rp 30 ribu. Padahal, waktu itu Arham hanya piawai mendesain gambar pin saja. "Saya saat itu belum tahu sama sekali mau mencetak desain pin di mana," kenang Arham.

Beruntung, setelah seminggu mencari-cari, secara tak sengaja ia menemukan gerai kecil yang menampilkan beberapa model pin, dan bisa mencetak pesanan pin. Maka, pin pesanan rekan-rekan sekelas Arhan pun bisa beres. Dengan modal Rp 3.700 per pin, dan Arham menjual ke temannya dengan harga satuan Rp 4.700.

Sejak itu, pria yang hobi main kom-puter ini kerap menerima lebih banyak order dari teman-teman SMA-nya di Makassar. "Dalam sebulan saya bisa dapat order 200-300 buah pin," cerita Arham.

Kini, bisnis pencetakan pin yang begitu sederhana tadi ternyata berkembang sangat pesat. Lihat saja. Pada 2009, usaha Arham yang dinamakan Kretakupa itu sudah menerima pesanan dari Wajo, Sopeng, dan bahkan dari Kalimantan. Penjualannya pun meningkat sekitar 200 persen hinga, mencapai Rp 100 juta sepanjang 2010.

Tentu saja, sukses Kretakupa tadi ada resepnya. Arham selalu memutar otak untuk bisa memperluas pasar dan meraup laba lebih besar. Coba lihat. Ketika margin keuntungannya masih Rp 1.000 per pin, ia pun berkeras untuk bisa memiliki mesin pencetak pin sendiri. Dengan mesin sendiri, ia hanyabutuh modal bahan seharga Rp 1.000 per pin. Artinya, ia bisa memperoleh margin keuntungan Rp 3.000 per pin. Berkat keteguhanriya, tak sampai setahun kemudian Arham sudah punya mesin pin seharga Rp 2,7 juta.

Lalu, pasar ia perluas dengan cara jitu. Saat kuliah, ia mulai menggalang kerja sama dengan percetakan-perc-etakan yang tidak punya mesin pin. Perlahan tapi pasti, Arham pun mulai kebanjiran order baru di luar dari lingkungan teman SMA dan kampusnya. Pemuda usia 22 tahun ini juga menyewa tempat usaha di lokasi yang strategis di Makassar. Dengan begitu ia mampu "mencegat" pemesan baru yang lalu lalang di sana.

Tak hanya itu. Pemuda yang awalnya bercita-cita menjadi ahli komputer ini juga memperluas usahanya dengan mulai menjual bahan baku pin. Ba-han pin ia beli dari Bandung dengan harga hanya Rp 300 per pin. Padahal, di Makassar harganya Rp 1.000 per pin. Margin keuntungan produksi Arham menjadi lebih besar, plus ia bisa menjual bahan pin ke percetakan lain. Sejak menjual bahan, penjualan saya naik 400 persen.tuturnya.

Selanjutnya, bisnis Arham pun tambah melejit usai memenangkan penghargaan Wirausaha Mandiri 2010. Ini lantaran, sebagai salah satu pemenang ia mendapat fasilitas beberapa pelatihan bisnis dan road show pameran yang digelar Bank Mandiri. Dari hasil pameran ia bisa memperluas pasar sampai ke Kendari, Gorontalo, Maluku, bahkan ke Mataram. Produk yang diproduksi pu tak hanya pin, tetapi juga aneka merchandise, penerbitan buku, pembuatan undangan, id card, dan kebutuhan-kebutuhan publikasi.

Omsetnya pun makin melesat. Hingga bulan Oktober lalu, omset Kretakupa sudah lebih Rpl00 juta, melebihi omset 2010. "Hingga akhir tahun 2011, target omset saya sekitar Rp 250 juta," papar Arham.

Mengunci Laba dari Bisnis Kancing Kerang

 
Cangkang kerang tidak lagi dianggap sebagai limbah. Para perajin kini banyak yang memanfaatkan cangkang kerang untuk dibuat kancing baju dan tas. Karena dianggap lebih ramah lingkungan banyak pembeli dari luar negeri, terutama Eropa tertarik produk kancing dari cangkang kerang itu. Permintaannya pun terus bertambah.

Umumnya kancing baju terbuat dari balian baku plastik. Namun, sekarang mulai banyak produk kancing baju dengan balian baku non plastik yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya, kancing baju dari-cangkang kerang. Di tangan-tangan nan terampil, cangkang kerang yang biasanya dibuang percumadan menjadi limbah, bisa disulap menjadi produk dengan nilai ekonomi tinggi.

Bahkan produk kancing dari cangkang kerang kini sudah melanglangbuana sebagai produk ekspor ke berbagai negara. Karena dianggap ramah lingkungan, produk kancing cangkang kerang tersebut ternyata cukup diminati pasar. Salah satu pembuatnya adalah I Putu Darniaya Ia berbisnis kancing berbahan cangkang kerang dengan bendera PT Caspia Bali. Sejak 2001, ia menekuni bisnis ini.

Menurut Dannaya, ada lima jenis cangkang kerang yang bisa diolah menjadi produk kancing. Yakni, cangkang kerang mutiara, Iola, wadung, mabe, dan trukus. Dari berbagai jenis cangkan kerang tersebut, kancing dengan kualitas terbaik biasanya terbuat dari bahan baku kerang mutiara

Balian baku cangkang kerang, ia beli dari para penangkar kerang. Dannaya biasanya membeli cangkang kerang itu dari penangkar kerang di daerah Bali dan Lombok dengan harga Rp 15.000 per kilogram (kg) untuk mutu cangkang paling rendah. "Setelah kami olah menjadi kancing, harganya dari Rp 100 satu in.ii sampai Rp 1.000 per biji," ujar Darmaya

Saban hari, Dannaya bisa memproduksi 300 kg hingga 400 kg kancing. Permintaan banyak datang dari pabrik garmen dan industri aksesoris skala rumahan di Jakarta, Yogyakarta, dan Semarang. Selain itu, Darmaya jugasudah mengeskpor produk kancing miliknya ke berbagai negara, seperti China, Italia, Jerman dan negara Eropa lain. "Omzet saya Rp 50 juta perbulan," imbuhnya

Pembeli dari Eropa paling banyak lantaran mereka sangat peduli dengan produk-produk yang ramah lingkungan. Mereka juga menilai kancing dari kulit kerang menjadi sangat artistik bila dipadukan dengan busana Maka itu, Darmaya bilang, permintaan kancing dari cangkang kerang ini dari para pembeli di Eropa terus meningkat.

Berkah memanfaatkan limbah cangkang kerang juga di-nikamti Ahmadun, perajin skala industri rumahan di Si tubondo, Jawa Timur. Sama seperti Dannaya, ia juga menyulap limbah cangkang kerang menjadi produk kancing baju dan tas, sejak tahun 2001 silam.

Bedanya, produk kancing baju Ahmadun belum sampai ke negeri orang. Ia hanya me-nyasar industri garmen dan aksesoris skala rumahan sebagai target pasarnya. Bahan baku cangkang kerang ia peroleh dari sekitar tempat tinggalnya. Dengan memakai peralatan yang sederhana, Ahmadun bisa menghasilkan 200 biji sampao 300 biji kancing baju dari cangkang kerang, dalam sehari.

Omzet yang ia raup memang belum sebesar Darmaya "Omzet saya hanya sekitar Rp 10 juta perbulan," imbuhnya. Toh, ia memiliki kepuasan tersendiri berbisnis kancing cangkang kerang ini. Bukan cuma mendapat penghasilan, tetapi setidaknya ia juga bisa membantu mengurangi limbah lingkungan.

Agar pendapatan semakin mengkilap, Ahmadun maupun Darmaya kini tak hanya menjual produk kancing baju dan tas saja. Tetapi juga berbagai macam pernak-pernik dan hiasan dinding. Tentu saja bahan bakunya tetap cangkang kerang.

Mecetak Untung dari Mengolah Kulit Sapi Jadi Suvenir

 
Di tangan sejumlah perajin di Yogyakarta, kulit sapi menjelma menjadi aneka suvenir berupa pembatas buku, kipas tangan, dan gantungan kunci. Motifnya beragam tapi kebanyakan tokoh-tokoh pewayangan. Peminatnya juga datang dari negara tetangga seperti Malaysia.

Aneka kerajinan yang terbuat dari kulit sapi semakin punya banyak peminat. Ambil contoh, suvenir pernikahan berupa pembatas buku tokoh-tokoh pewayangan yang terdapat ukiran kalimat. Tengok saja, Elisabet Riani, perajin sekaligus pemilik Rscardsouvenir di daerah Pakualaman, Yogyakartayang sering kebanjiran pesanan. Ia mengolah kulit sapi menjadi aneka produk suvenir, seperti pembatas buku, kipas, dan gantungan kunci. "Bisnis ini sudah saya tekuni sejak tahun 2001 lalu," ujar Elisabet.

Pelanggannya tidak hanya datang dari Yogyakarta dan sekitarnya saja, tapi juga dari Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Setiap kali memesan bisa 100 sampai 2.000 item. Dalam sebulan, jumlah order yang masuk lima sampai tujuh.

Tapi, Elisabet tidak melayani pesanan di bawah 100 item karena biaya produksi lebih mahal, kecuali pemesan mau membayar dengan harga lebih mahal. Harga pembatas buku untuk pesanan di atas 100 item mulai Rp 2.200 - Rp 4.000 per buah. Sementara, kipas tangan harganya Rp 3.200 -Rp 4.500 per buah. "Omzet saya bisa Rp 50 juta per bulan," ungkapnya

Saat ini, Elisabet sedang kebanjiran order yang total mencapai belasan ribu item. Karena itu, para pemesan rela menunggu dua bulan untuk mendapatkan pesanan suvenir tersebut. Masih di kota yang sama, Mizmaroch, pemilik Nunu Souvenir, mengatakan, permintaan pembatas buku dari kulit sapi terus meningkat. "Terutama saat bulan pernikahan dan musim liburan, biasanya untuk suvenir," ucap dia

Sebagai gambaran, perempuan 32 tahun ini bisa menjual sekitar 5.000 pieces pembatas buku per bulan. Dari jumlah itu, sekitar 50%-nya dibuat atas keinginan para pelanggan. Mizmaroch bilang, pembatas buku yang ia jual mayoritas bermotif wayang. "Pembeli saya datang dari Sumatra, Kalimanatan, Sulawesi, bahkan Malaysia dan Brunei, mereka suka motif wayang," katanya

Harga yang ia tawarkan berkisar Rp 2.000 per buah untuk pembatas buku biasa dan Rp 4.000 per buah imtuk pembatas buku yang halus. Semakin tipis dan halus, harganya semakin mahal. Rata-rata Mizmaroch bisa mengantongi omzet sebanyak Rp 30 juta per bulan dengan margin keuntungan 20%hingga 30%. "Persaingannya semakin ketat, banyak pemain baru," bebernya.

Tips Sukses Menjadi Mahasiswa Pengusaha

Ada begitu banyak rumor yang beredar mengenai seorang mahasiswa yang bahkan belum lulus kuliah namun sudah membuat kekayaannya sendiri sejak di bangku kuliah, namun rumor seperti itu kini bukan mustahil bagi kita untuk memilikinya. Bagi seorang mahasiswa, sekarang kuliah bukan hanya bagaimana kita mendengarkan dosen dan mengerjakan tugas, namun seiring berjalannya waktu, seorang mahasiswa bisa tetap menimba ilmu sambil menanam pundi-pundi kekayaan.
Bukan sebuah omong kosong sekarang jika mahasiswa memiliki usaha yang sukses, ada begitu banyaknya hal yang bisa di lakukan oleh seorang mahasiswa untuk mendapatkan kesuksesannya, dalam hal ini adalah menjadi seorang enterpreneur. Dan berikut beberapa tips-tips yang bisa anda ikuti :

Ide ke-1 : Jual keunikan
Jika anda tergolong mahasiswa kreatif dan inovatif, pasti banyak ide atau hal baru yang dapat Anda jadikan peluang usaha. Tidak sedikit usaha baru dimulai dari penemuan jenis produk, teknologi, sistem, dan program baru. Jika berhasil menciptakan sebuah keunikan, segera anda ambil hak paten dan menjualnya. Penemuan baru biasanya sangat berpeluang untuk menembus pasar, apalagi khas, unik, dan dibutuhkan orang banyak.
Contoh nyata, teman-teman saya membuat kaos-kaos unik dengan kata-kata yang penuh motivasi. Kaos tersebut memang biasa saja kalau dilihat sepintas, tapi karena ada keunikannya dengan kata-kata yang penuh inovasinya, bisa menambah nilai jual. Tentunya keuntungan bisa jauh lebih besar dengan keunikan yang mereka jual.

Ide Ke- 2 :  Duplikasi Usaha Lain
Bagi Anda yang merasa kurang kreatif dan inovatif, jangan putus asa. Percayalah, ide usaha tersebar dimana-mana, bahkan di depan mata. Anda harus selalu perlu membaca peluang, mengukur potensi, dan berani mengambil resiko. Misalnya, di sekitar Anda ada rumah makan bakmi yang cukup laris. Apa salahnya Anda bersaing secara sehat di tenpat yang sama dengan produk yang sama. Anda cukup menduplkikasi usaha tersebut, tapi harus memberikan nilai tambah kepada konsumen, seperti pelayanan, harga, kecepatan, keramahan. Contoh pelayanan yang lebih memuaskan kepada konsumen adalah memberikan air teh gratis kepada konsumen atau memberikan porsi daging yang lebih banyak di banding pesaing anda.

Ide Ke-3 : Usaha Fasilitas tambahan
Selain menduplikasi, Anda juga bisa membuka usaha dengan memberikan usaha fasilitas tambahan, tapi ini harus dengan sedikit sentuhan kreatifitas. Misalnya, tetangga membuka warnet, maka anda masih bisa menyainginya dengan tambahan fasilitas atau memperluas penawaran yang ada. Anda bisa mendirikan warnet di lokasi sama.
Hampir setiap waktu ada saja jenis usaha yang trend, seperti sekarang ini zamannya penyewaan komputer untuk bermain game(game zone). Dengan sedikit fasilitas tambahan, anda pun bisa memiliki usaha dan siap untuk berhasil. Misalnya, Anda bisa menyewa tempat di sekitar tempat penyewaan game zone tersebut dengan menjual minuman yang lagi trend sekarang ini, Bubble Tea. Itu sangat cocok dengan pangsa pasar Bubble Tea dan game zone untuk pangsa pasar  anak sekolah.

Ide Ke-4 : Jual Keterampilan
Anda sendiri pun dapat menjual keterampilan yang dimiliki. Jika bisa menggunting rambut, Anda bisa membuka salon. Dengan sedikit sentuhan yang berbeda dengan salon-salon lainnya, pasti salon Anda akan ramai di kunjungi konsumen. Bagi Anda yang mahir mengetik 10 jari, tidak ada salahnya membuka usaha jasa pengetikan, seperti skripsi, naskah, makalah, dan lain-lain yang kemudian bisa Anda kembangkan dengan menerima jasa penerjemahan (translate).
Ada banyak usaha yang bisa anda  buka berdasarkan keterampilan anda, yakinlah anda punya potensi, punya keterampilan dan punya harapan besar untuk sukses menjadi seorang entrepreneur, meskipun sebagai entrepreneur pemula..mulailah belajar menghasilkan income melalui keterampilan sendiri semisal memberikan privat bahasa  inggris, komputer, matematika, musik, menyanyi atau jasa pengetikan seperti yang disampaikan diatas.

 Ide Ke-5 : Menjadi Agen
Anda bisa membuka kantor keagenan, baik suatu produk maupun jasa. Banyak sekali produk dan jasa yang sangat memerlukan agen. Selain menjadi agen suatu produk, Anda juga bisa menjadi agen yang menyediakan jasa, seperti agen isi ulang air, isi ulang pulsa,  penyalur pembantu rumah tangga, agen modeling/foto model, agen iklan, dan lain-lain.

Ide Ke-6 : Jual Barang Bekas (second)
Masih sedikit orang yang peka dengan usaha ini. Barang second, terutama dengan nilai historis yang sangat tinggi, biasanya punya harga yang sangat tinggi pula. Namun, menjual barang bekas (second) ini harus di lakukan dengan teratur dan terencana. Anda bisa membeli suatu barang disuatu tempat dengan harga murah dan menjualnya ditempat lain dengan harga yang lebih tinggi. Anda juga bisa menjual barang bekas khusus komputer dengan cara membeli komputer rusak dengan harga murah. Kemudian dengan menggunakan orang yang mengerti perbaikan komputer, Anda bisa menjual komputer yang sudah di perbaiki itu dengan harga yang lebih tinggi. Demikian pula dengan barang bekas, seperti kamera, motor, dan lain-lain.

Ide Ke-7 : Buka Kantor
Bagi anda yang memiliki keterampilan/keahlian segera buka kantor sendiri. Jangan takut masalah modal dan SDM. Anda bisa mengajak kolega atau teman seprofesi untuk patungan modal dan membuka kantor tersebut. Juallah skill dan pengalaman anda. Jika reputasi bagus dan relasi banyak (network), jangan kuatir kekurangan klien. Anda bisa memulai mendirikan kantor dari rumah atau lebih dikenal dengan sebutan home office. Cukup dengan menyediakan satu komputer, satu telepon, faxs, meja, dan kursi tamu.

Ide Ke-8 : Beli Usaha Pola Waralaba
Bagi anda yang memiliki modal besar, tapi tidak mau repot untuk memikirikan sesuatu usaha yang baru, alternatif waralaba (franchise) dapat dipilih. Waralaba adala jenis usaha yang relatif terstandartisasi dengan baik. Memang butuh kejelian yang tinggi untuk menilai waralaba mana yang bagus dan cocok untuk Anda. Saran saya, carilah usaha waralaba yang memiliki track record yang baik dan sudah teruji di lapangan. Kini semakin banyak bermunculan waralaba, dari yang membutuhkan modal besar hingga yang membutuhkan modal kecil.

Ide Ke-9 :Usaha Bersama
Kadang usaha akan lebih bagus jika didirikan dan di kelola bersama-sama. Misalnya Anda pintar pemrograman komputer, tapi anda memiliki sedikit teman, sementara teman anda memiliki banyak teman dan punya relasi yang luas dan membutuhkan jasa pemrograman, anda bisa saja membuka usaha jasa pemrograman (software house). Anda yang mengerjakan pekerjaannya, sedangkan teman anda yang mencari order. Dari kelebihan masing-masing inilah bisa memperkuat suatu usaha baru sekaligus membesarkannya.

Ide Ke-10 : Jalankan Direct Selling/Multi Level Marketing
Usaha ini menurut saya cukup prospektif. Modalnya murah meriah. Selain itu didukung pula oleh produk yang bagus, sistem pemasaran, pelatihan, dan jenjang karir. Memang kita tidak menutup mata banyak sekali orang yang alergi atau anti terhadap Multi Level Marketing (MLM). Biasanya trauma oleh kegagalan, seperti uangnya habis di MLM. Itu biasanya di sebabkan bisnis MLM dengan skema piramid atau money game yang berkedok MLM. Waspadalah dan hindari bisnis dengan skema piramid atau money game yang mengaku-aku MLM. Menurut saya, MLM (sering juga di sebut dengan people franchise) yang murni sangat menarik. Bahkan sebagai perusahaan MLM memberikan kesempatan kepada kita untuk mendirikan perusahaan sendiri (authorized distributor atau stockist). Kita tidak perlu terlalu alergi dengan informasi mengenai MLM, kadang-kadang informasi yang di berikan oleh MLM sangatlah menarik. Bukankah untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses harus selalu belajar, belajar dan belajar serta memiliki banyak teman.

Ide Ke-11 : Menjalankan Bisnis Online
Usaha dalam bidang ini sedang sangat populer di zaman ini karena terkenal mudah, efektif dan efisien. Apalagi di dukung dengan sarana-sarana GRATIS seperti website, blog, twitter maupun facebook, usaha dalam bidang ini sangat pantas untuk seorang mahasiswa. Belajar Bisnis Online tidak sesulit yang dibayangkan, cukup anda googling, maka anda sudah bisa menjalankan usaha yang ingin anda jalankan.
Dalam bukunya, Robert T. Kiyosaki menjawab pertanyaan berikut, ”Kenapa Anda tetap menganjurkan orang untuk menjadi usahawan, padahal catatan statistik yang berhasil hanya sekitar 10% ?” Lalu ia menjawab, ”Saya percaya dengan statistik di bawah 10%, maka untuk sukses usaha, Anda harus siap untuk setidaknya berpeluang 9 kali gagal sebelum mungkin mendapatkan 1 keberhasilan”. Itu bukan ’gagal’, melainkan ’belum berhasil’ dan menurut Abraham Lincoln ”Itu Cuma terpeleset dan aku bukan jatuh”. Jangan pernah menyerah dalam menggapai impian, sejak masih muda ini tanamkan rasa percaya diri dan ketekunan untuk mendapatkan kesuksesan di masa yang akan datang. Selamat Mencoba.

Menyalakan Laba dari Pembuatan Teplok Suvenir


Produsen suvenir pernikahan, ulang tahun hingga pesta kelahiran bayi dituntut terus menelurkan karya baru agar tak ditinggalkan pelanggan. Salah satu yang tengah nge-tren adalah suvenir berbentuk lampu teplok berukuran mungil. Belakangan, permintaan suvenir dengan bentuk tem-plok terus meningkat.

Salah satu pengusaha lampu teplok adalah Rohid Silamin. Pemilik perusahaan berbendera Viescollection asal Gresik, Jawa Timur ini mengatakan, banyak konsumen menambah variasi agar suvenir dalam teploknya tampil berbeda. "Ada konsumen yang meminta hiasan bunga, pita," ujarnya Semakin banyak perhiasan atau modifikasi yang diminta konsumen akan membuat harga suvenir teplok menjadi lebih mahal.

Menurut Rohid, tak hanya untuk suvenir kala pernikahan, suvenir berbentuk teplok juga banyak dipesan untuk pesta ulang tahun atau kelahiran bayi. Dalam sebulan, Rohid mampu menjual lampu teplok sebanyak 1.000 sampai 6.000 unit. Harga lampu teplok mulai dari Rp 5.000 hingga 9.500per unit, tergantung bentuk dan bahan baku yang digunakan untuk membuat lampu teplok.

Dari bisnis ini, Rohid mengaku bisa memperoleh omzet hingga Rp 50 juta per bulan. Dari angka itu, Rohid mengaku hanya bisa memperoleh laba bersih 10% yakni Rp 5 juta per bulan. Sisanya, untuk biaya produksi, belanja bahan baku hingga biaya pegawai.

Lewat internet, Rohid mendapat pelanggan dari berbagai daerah, mulai dari Surabaya, Semarang, Jakarta, Samarinda, hingga Sabang. "Adapun pelanggan di sekitar Gresik, kebanyakan tahu dari- mulut ke mulut," ujarnya.

Pemain lain adalah Ririn Teguh Setyowati. Pemilik usaha Edgarcollection asal Sidoarjo mengaku menjual lampu teplok rata-rata sebanyak 3.500 unit sampai 5.000 unit per bulan. "Saya membuat lampu teplok tergantung pesanan dari konsumen," ungkapnya

Dalam proses pembuatan, Ririn membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua bulan pasca ada pesanan. Saat ini ada tujuh orang karyawan yang dipekerjakannya untuk membuat lampu tersebut.

Selama ini, pesanan datang dari konsumen yang mau mengadakan pesta pernikahan. Alhasil, dia kerap mendapat pesanan desain lampu teplok sesuai dengan tema pernikahan. "Ada pelanggan yang ingin agar lampu teplok itu dihias dengan warna merah semuanya," jelasnya

Ririn mengungkapkan pesanan biasanya datang dariluar kota seperti Palembang, Semarang, Jakarta, dan Pekan Baru. Banyaknya pesanan dari luar kota lantaran di sana belum terlalu banyak pembuat lampu teplok.

Guna mengantisipasi terjadi pembatalan pemesan dari luar kota, Ririn meminta agar pemesan membayar uang muka hingga 50% dari total harga yang dipatoknya. Oh iya, Ri-rin menjual harga lampu teplok buatannya mulai Rp 5.200 - Rp 9.000per unit. Harga per unit lagi-lagi tergantung keinginan konsumen akan balian yang digunakan. Dengan harga tersebut ia mendapat omzet Rp 40 jutaan per bulan dengan laba bersih hanya 8% saja per bulan.

Modal Ratusan Ribu, Kini Tembus Pasar Dunia

Kiprah Iwa Sumanto, 30, dalam merintis bisnis patut diapresiasi. Pemuda kelahiran 21 Januari 1981 ini adalah finalis nasional Wirausaha Muda Mandiri yang sukses mengembangkan usaha produksi stick drum yang kini telah menembus pasar dunia.

Keberhasilan Iwa Sumanto diraih melalui proses panjang. Sebelum menggeluti usaha yang kini diberi nama Solobeat Drumstick Production, sejak kecil ia memang telah bersinggungan dengan kerajinan kayu. Selain desa tempatnya tinggal dikenal sebagai sentra usaha kerajinan kayu, orang tuanya juga menggeluti bidangitu sebagai mata pencaharian. "Kerajinan kayu yang dibuat orang tua saya antara lain sofa dan kabinet alumunium," kata Iwa kepada SINDO belum lama ini.

Namun usaha orang tuanya terguncang saat krisis ekonomi melanda Indonesia pada 1997. Oleh sebab itu, ketika lulus SMA, Iwa tidak bisa langsung kuliah karena keterbatasan biaya. Keterpurukan yang sempat dialami orang tua ternyata memicu kreativitasnya. Pada 2005, anak keempat dari luna bersaudara ini mulai merintis usaha stick drum. Usaha yang berkaitan dengan perlengkapan alat musik jenis pukul itu terinspirasi kare-nadirinyasempatberkecimpung di event organizer. Hanya bermodal Rp200 ribu, usahasridt drum itu pun dimulai. "Pada awalnya hanya menggunakan alat manual. Itu pun saya juga masih belajar bagaimana membuat stick drum," bebernya.

Kayu yang digunakan pada mulanya sisa kerajinan orang tuanya yang tidak terpakai dan sebagian lagi membeli. Selama beberapa bulan, sekitar 200 pasang stick drum berhasil dijual ke Semarang, Yogyakarta, dan Solo. Stick buatannya ditawarkan ke studio musik dan toko-toko alat musik. "Studio musik menjadi salah satu pasar. Lantaran perlengkapan musikmereka biasanya disewakan, tentu stick drumnya akan cepat mengalami kerusakan," kenangnya. Harga yang dipatok adalah RplO ribu untuk sepasang stick drum.

Temyata semakin lama permintaan semakin banyak hingga membuat usahanya semakin berkembang. Pesanan pun semakin luas dari sejumlah kota besar di Indonesia. Iwa lantas merekrut dua pemuda dari kampungnya untuk menjadi karyawan. Kualitas produk yang dihasilkan ternyata sampai ketelingasejumlahdrummer papan atas di Indonesia. Beberapa grup band ternama tertarik mencoba. Lantaran cocok,mereka kini rata-rata setiap bulan memesan 30 pasang stick drum buatan Solobeat Drumstick Production. "Mereka sering manggung, tetapi tidak mau sembarangan memakai stick drum. Jadi mereka membawa sendiri,"katanya.Tak mau kehilangan pelanggan spesial yang telah memiliki nama besar, pesanan tersebut tentu dibuat agak khusus dengan harga Rp20 ribu untuk sepasang stick drum.

Selain pasar dalam negeri, Iwa membidik pasar internasional Promosi melalui internet membuahkan hasil. Tahun 2011 lalu,sejumlahgrup band asal Amerika Serikat, Venezuela, Puerto Rica, dan Kanada mulai memesan stick drum buatannya. Bahkan di Venezuela.Iwasudahmemiliki jaringan yang siap memasarkan produk usahanya. Harga yang dibanderol adalah USD13 untuk sepasangsricfc drum, termasuk ongkos kirim. "Mereka biasanya pesan satu lusin dan dibayar di muka," ungkapnya.

Pesanan khusus ini membuat pasar usahanya semakin luas. Berkat ketekunannya, Iwa kini sedikit banyak mulai menikmati hasil usahanya. Setiap bulan, omzet rata-rata saat ini telah mencapai Rp20 juta. Karyawannya juga bertambah menjadi lima orang. Kualitas produksi tetap dikontrol langsung agar tidak mengecewakan konsumen.

Berkat usahanya,pada 2008 Iwa bisa melanjutkan studinya ke Universitas Islam Indonesia (Un)Yogyakarta. Jurusan yang diambil adalah bahasa Inggris dengan alasan untuk me-nopang pengembangan usaha. Dia berharap bisa menimba ilmu sebanyak-banyaknya demi pengembangan bisnis ke depan.

Kemampuan bisnis Iwa semakin terasah setelah dirinya menjadi finalis nasional Wirausaha Muda Mandiri 2010 dan bersaing dengan banyak peserta dari berbagai daerah. Beberapa finalis merupakan sosok wirausaha muda yang selama ini menjadi teladan baginya. "Saya merasa belum apa-apa dibanding dengan mereka. Masih kalah jauh," tandasnya.

Pengalam an yangdiperolehdari ajang itu adalah mendapatkan pelatihan bisnis. Ilmu yang diperoleh akan segera diterapkan agar usahanya ke depan lebih tertata dan maju. Di samping itu, produk usahanya juga diikutkan dalam pameran di beberapa daerah sehingga semakin dikenal luas masyarakat dan order menjadi bertambah banyak. "Sebelumnya saya melihat wirausaha muda sulit mendapatkan kesempatan untuk maju. Namun Bank Mandiri ternyata memberikan ruang bagi kami untuk mengembangkan diri. Pada tanggal 19-22

Januari 2012 nanti pun saya bersama ratusan binaan Bank Mandiri lainnya diikutsertakan dalam Expo Wirausaha Muda Mandiri yang akan digelar di Assembly Hall Jakarta Convention Center," katanya.

Dia berharap agar para pemuda memiliki optimisme yang tinggi dalam mengembangkan kewirausahaan. Tak kalah penting adalah semangat tidak pernah menyerah dan terus berusaha sekuat tenaga. "Jangan putus asa meski ada yang meremehkan," ujarnya.
Kiprah Iwa Sumanto, 30, dalam merintis bisnis patut diapresiasi. Pemuda kelahiran 21 Januari 1981 ini adalah finalis nasional Wirausaha Muda Mandiri yang sukses mengembangkan usaha produksi stick drum yang kini telah menembus pasar dunia.

Keberhasilan Iwa Sumanto diraih melalui proses panjang. Sebelum menggeluti usaha yang kini diberi nama Solobeat Drumstick Production, sejak kecil ia memang telah bersinggungan dengan kerajinan kayu. Selain desa tempatnya tinggal dikenal sebagai sentra usaha kerajinan kayu, orang tuanya juga menggeluti bidangitu sebagai mata pencaharian. "Kerajinan kayu yang dibuat orang tua saya antara lain sofa dan kabinet alumunium," kata Iwa kepada SINDO belum lama ini.

Namun usaha orang tuanya terguncang saat krisis ekonomi melanda Indonesia pada 1997. Oleh sebab itu, ketika lulus SMA, Iwa tidak bisa langsung kuliah karena keterbatasan biaya. Keterpurukan yang sempat dialami orang tua ternyata memicu kreativitasnya. Pada 2005, anak keempat dari luna bersaudara ini mulai merintis usaha stick drum. Usaha yang berkaitan dengan perlengkapan alat musik jenis pukul itu terinspirasi kare-nadirinyasempatberkecimpung di event organizer. Hanya bermodal Rp200 ribu, usahasridt drum itu pun dimulai. "Pada awalnya hanya menggunakan alat manual. Itu pun saya juga masih belajar bagaimana membuat stick drum," bebernya.

Kayu yang digunakan pada mulanya sisa kerajinan orang tuanya yang tidak terpakai dan sebagian lagi membeli. Selama beberapa bulan, sekitar 200 pasang stick drum berhasil dijual ke Semarang, Yogyakarta, dan Solo. Stick buatannya ditawarkan ke studio musik dan toko-toko alat musik. "Studio musik menjadi salah satu pasar. Lantaran perlengkapan musikmereka biasanya disewakan, tentu stick drumnya akan cepat mengalami kerusakan," kenangnya. Harga yang dipatok adalah RplO ribu untuk sepasang stick drum.

Temyata semakin lama permintaan semakin banyak hingga membuat usahanya semakin berkembang. Pesanan pun semakin luas dari sejumlah kota besar di Indonesia. Iwa lantas merekrut dua pemuda dari kampungnya untuk menjadi karyawan. Kualitas produk yang dihasilkan ternyata sampai ketelingasejumlahdrummer papan atas di Indonesia. Beberapa grup band ternama tertarik mencoba. Lantaran cocok,mereka kini rata-rata setiap bulan memesan 30 pasang stick drum buatan Solobeat Drumstick Production. "Mereka sering manggung, tetapi tidak mau sembarangan memakai stick drum. Jadi mereka membawa sendiri,"katanya.Tak mau kehilangan pelanggan spesial yang telah memiliki nama besar, pesanan tersebut tentu dibuat agak khusus dengan harga Rp20 ribu untuk sepasang stick drum.

Selain pasar dalam negeri, Iwa membidik pasar internasional Promosi melalui internet membuahkan hasil. Tahun 2011 lalu,sejumlahgrup band asal Amerika Serikat, Venezuela, Puerto Rica, dan Kanada mulai memesan stick drum buatannya. Bahkan di Venezuela.Iwasudahmemiliki jaringan yang siap memasarkan produk usahanya. Harga yang dibanderol adalah USD13 untuk sepasangsricfc drum, termasuk ongkos kirim. "Mereka biasanya pesan satu lusin dan dibayar di muka," ungkapnya.

Pesanan khusus ini membuat pasar usahanya semakin luas. Berkat ketekunannya, Iwa kini sedikit banyak mulai menikmati hasil usahanya. Setiap bulan, omzet rata-rata saat ini telah mencapai Rp20 juta. Karyawannya juga bertambah menjadi lima orang. Kualitas produksi tetap dikontrol langsung agar tidak mengecewakan konsumen.

Berkat usahanya,pada 2008 Iwa bisa melanjutkan studinya ke Universitas Islam Indonesia (Un)Yogyakarta. Jurusan yang diambil adalah bahasa Inggris dengan alasan untuk me-nopang pengembangan usaha. Dia berharap bisa menimba ilmu sebanyak-banyaknya demi pengembangan bisnis ke depan.

Kemampuan bisnis Iwa semakin terasah setelah dirinya menjadi finalis nasional Wirausaha Muda Mandiri 2010 dan bersaing dengan banyak peserta dari berbagai daerah. Beberapa finalis merupakan sosok wirausaha muda yang selama ini menjadi teladan baginya. "Saya merasa belum apa-apa dibanding dengan mereka. Masih kalah jauh," tandasnya.

Pengalam an yangdiperolehdari ajang itu adalah mendapatkan pelatihan bisnis. Ilmu yang diperoleh akan segera diterapkan agar usahanya ke depan lebih tertata dan maju. Di samping itu, produk usahanya juga diikutkan dalam pameran di beberapa daerah sehingga semakin dikenal luas masyarakat dan order menjadi bertambah banyak. "Sebelumnya saya melihat wirausaha muda sulit mendapatkan kesempatan untuk maju. Namun Bank Mandiri ternyata memberikan ruang bagi kami untuk mengembangkan diri. Pada tanggal 19-22

Januari 2012 nanti pun saya bersama ratusan binaan Bank Mandiri lainnya diikutsertakan dalam Expo Wirausaha Muda Mandiri yang akan digelar di Assembly Hall Jakarta Convention Center," katanya.

Dia berharap agar para pemuda memiliki optimisme yang tinggi dalam mengembangkan kewirausahaan. Tak kalah penting adalah semangat tidak pernah menyerah dan terus berusaha sekuat tenaga. "Jangan putus asa meski ada yang meremehkan," ujarnya.
Kiprah Iwa Sumanto, 30, dalam merintis bisnis patut diapresiasi. Pemuda kelahiran 21 Januari 1981 ini adalah finalis nasional Wirausaha Muda Mandiri yang sukses mengembangkan usaha produksi stick drum yang kini telah menembus pasar dunia.

Keberhasilan Iwa Sumanto diraih melalui proses panjang. Sebelum menggeluti usaha yang kini diberi nama Solobeat Drumstick Production, sejak kecil ia memang telah bersinggungan dengan kerajinan kayu. Selain desa tempatnya tinggal dikenal sebagai sentra usaha kerajinan kayu, orang tuanya juga menggeluti bidangitu sebagai mata pencaharian. "Kerajinan kayu yang dibuat orang tua saya antara lain sofa dan kabinet alumunium," kata Iwa kepada SINDO belum lama ini.

Namun usaha orang tuanya terguncang saat krisis ekonomi melanda Indonesia pada 1997. Oleh sebab itu, ketika lulus SMA, Iwa tidak bisa langsung kuliah karena keterbatasan biaya. Keterpurukan yang sempat dialami orang tua ternyata memicu kreativitasnya. Pada 2005, anak keempat dari luna bersaudara ini mulai merintis usaha stick drum. Usaha yang berkaitan dengan perlengkapan alat musik jenis pukul itu terinspirasi kare-nadirinyasempatberkecimpung di event organizer. Hanya bermodal Rp200 ribu, usahasridt drum itu pun dimulai. "Pada awalnya hanya menggunakan alat manual. Itu pun saya juga masih belajar bagaimana membuat stick drum," bebernya.

Kayu yang digunakan pada mulanya sisa kerajinan orang tuanya yang tidak terpakai dan sebagian lagi membeli. Selama beberapa bulan, sekitar 200 pasang stick drum berhasil dijual ke Semarang, Yogyakarta, dan Solo. Stick buatannya ditawarkan ke studio musik dan toko-toko alat musik. "Studio musik menjadi salah satu pasar. Lantaran perlengkapan musikmereka biasanya disewakan, tentu stick drumnya akan cepat mengalami kerusakan," kenangnya. Harga yang dipatok adalah RplO ribu untuk sepasang stick drum.

Temyata semakin lama permintaan semakin banyak hingga membuat usahanya semakin berkembang. Pesanan pun semakin luas dari sejumlah kota besar di Indonesia. Iwa lantas merekrut dua pemuda dari kampungnya untuk menjadi karyawan. Kualitas produk yang dihasilkan ternyata sampai ketelingasejumlahdrummer papan atas di Indonesia. Beberapa grup band ternama tertarik mencoba. Lantaran cocok,mereka kini rata-rata setiap bulan memesan 30 pasang stick drum buatan Solobeat Drumstick Production. "Mereka sering manggung, tetapi tidak mau sembarangan memakai stick drum. Jadi mereka membawa sendiri,"katanya.Tak mau kehilangan pelanggan spesial yang telah memiliki nama besar, pesanan tersebut tentu dibuat agak khusus dengan harga Rp20 ribu untuk sepasang stick drum.

Selain pasar dalam negeri, Iwa membidik pasar internasional Promosi melalui internet membuahkan hasil. Tahun 2011 lalu,sejumlahgrup band asal Amerika Serikat, Venezuela, Puerto Rica, dan Kanada mulai memesan stick drum buatannya. Bahkan di Venezuela.Iwasudahmemiliki jaringan yang siap memasarkan produk usahanya. Harga yang dibanderol adalah USD13 untuk sepasangsricfc drum, termasuk ongkos kirim. "Mereka biasanya pesan satu lusin dan dibayar di muka," ungkapnya.

Pesanan khusus ini membuat pasar usahanya semakin luas. Berkat ketekunannya, Iwa kini sedikit banyak mulai menikmati hasil usahanya. Setiap bulan, omzet rata-rata saat ini telah mencapai Rp20 juta. Karyawannya juga bertambah menjadi lima orang. Kualitas produksi tetap dikontrol langsung agar tidak mengecewakan konsumen.

Berkat usahanya,pada 2008 Iwa bisa melanjutkan studinya ke Universitas Islam Indonesia (Un)Yogyakarta. Jurusan yang diambil adalah bahasa Inggris dengan alasan untuk me-nopang pengembangan usaha. Dia berharap bisa menimba ilmu sebanyak-banyaknya demi pengembangan bisnis ke depan.

Kemampuan bisnis Iwa semakin terasah setelah dirinya menjadi finalis nasional Wirausaha Muda Mandiri 2010 dan bersaing dengan banyak peserta dari berbagai daerah. Beberapa finalis merupakan sosok wirausaha muda yang selama ini menjadi teladan baginya. "Saya merasa belum apa-apa dibanding dengan mereka. Masih kalah jauh," tandasnya.

Pengalam an yangdiperolehdari ajang itu adalah mendapatkan pelatihan bisnis. Ilmu yang diperoleh akan segera diterapkan agar usahanya ke depan lebih tertata dan maju. Di samping itu, produk usahanya juga diikutkan dalam pameran di beberapa daerah sehingga semakin dikenal luas masyarakat dan order menjadi bertambah banyak. "Sebelumnya saya melihat wirausaha muda sulit mendapatkan kesempatan untuk maju. Namun Bank Mandiri ternyata memberikan ruang bagi kami untuk mengembangkan diri. Pada tanggal 19-22

Januari 2012 nanti pun saya bersama ratusan binaan Bank Mandiri lainnya diikutsertakan dalam Expo Wirausaha Muda Mandiri yang akan digelar di Assembly Hall Jakarta Convention Center," katanya.

Dia berharap agar para pemuda memiliki optimisme yang tinggi dalam mengembangkan kewirausahaan. Tak kalah penting adalah semangat tidak pernah menyerah dan terus berusaha sekuat tenaga. "Jangan putus asa meski ada yang meremehkan," ujarnya.

5 Saran untuk Entrepreneur Muda dari Mark Zuckerberg


mark0212MarkZuckerberg bisa dikatakan adalah salah satu entrepreneur muda paling menginspirasi abad ini. Pemuda kelahiran 1984 ini ialah lulusan Harvard yang mulanya tertarik untuk membuat sebuah sistem jejaring sosial khusus untuk anggota angkatan kuliahnya. Jejaring sosial khusus mahasiswa Harvard ini perlahan tapi pasti merebak hingga ke luar kampus dan berhasil menarik banyak orang untuk bergabung menjadi anggota aktif. Untuk mengembangkan Facebook versi awal ini, Mark saat itu rela meninggalkan bangku kuliahnya di universitas paling bergengsi di AS dan dunia tersebut. Dan pengorbanan serta pilihannya ternyata tak salah.

Pada kenyataannya banyak sekali pelajaran yang bisa kita timba dari pengalaman Mark dalam merintis Facebook, tetapi yang paling utama mungkin bisa disederhanakan menjadi 5 poin nasihat atau saran berikut ini.

Saran 1: Miliki mentor
Dalam suatu kesempatan pendiri Facebook ini mengatakan, “I started the site when I was 19. I didn't know much about business back then." Ketidaktahuan, dalam sebagian kasus bisnis, tidak selalu membuat kita gembira. Namun, ketidaktahuan bisa memungkinkan entrepreneur untuk menghadapi realitas yang penuh ketidakpastian dengan sebuah tindakan yang penuh keyakinan. Tak ada pemuda 19 tahun yang memahami bisnis pada tingkatan seorang entrepreneur berpengalaman di berbagai bidang yang sudah bekerja selama bertahun-tahun. Tetapi penting bagi entrepreneur muda untuk cukup menyadari apa yang mereka tidak ketahui dengan baik.

Jika menilik banyak kesalahan yang dibuat oleh Facebook di awal pendiriannya, Mark mungkin akan lebih disarankan untuk memiliki mentor yang berpengalaman terutama dalam bidang kekayaan intelektual dan tuntutan kompensasi karyawan.

Saran 2: Ciptakan suasana kerja yang demokratis

Saat Anda memberikan kesempatan bagi tiap orang untuk berpendapat dan memberikan wewenang bagi mereka, sistem yang ada biasanya akan terbentuk dengan baik. Jadi bagaimana kita memandang peran kita dalam sistem tersebut menjadi penentu untuk memberikan wewenang tersebut.

Saran 3: Keberuntungan pemula

Mark mengatakan banyak sekali perusahaan yang terjebak dalam kesepakatan-kesepakatan dan warisan dari apa yang sudah mereka bangun sebelumnya, kita bisa melihat hal ini sebagai hal yang penting, yaitu untuk selalu rendah hati sebagaimana sikap seorang pemula.

Dengan selalu berpikir sebagai seorang pendatang baru, Anda bisa menghindari dilema seorang inovator, yang di dalamnya sang pemimpin pasar akhirnya kehilangan solusi baru yang meledak dan menyita perhatian pasar. Selalu gunakan pola pikir seorang pemula yang suka bertanya, “Apakah cara terbaik bagi pengguna untuk berinteraksi dengan fitur-fitur baru terlepas dari pengalaman pelanggan yang sudah ada sebelumnya?”

Saran 4: Semangat berapi-api tetapi tetap rasional
"The demands and the amount of work that it takes to put something like [Facebook] into place, it's just so much that if you weren't completely into what you were doing and you didn't think it was an important thing, then it would be irrational to spend that much time on it," demikian kata Mark. Menciptakan dan terus menerus bekerja dalam sebuah usaha rintisan sangatlah luar biasa sukarnya. Bersikaplah cerdas. Kembangkan solusi untuk sebuah masalah, pasar dan/ atau kelompok pengguna yang menjadi passion Anda. Jika Anda bersikap acuh tak acuh mengenai solusi tersebut dan dampaknya bagi para pengguna, akan menjadi sukar untuk memelihara stamina yang diperlukan untuk membimbing usaha rintisan Anda.

Saran 5: Setiap kemajuan amat berarti
"I think a simple rule of business is, if you do the things that are easier first, then you can actually make a lot of progress." Saat kita melakukan pekerjaan yang mudah terlebih dahulu, akan lebih mudah untuk menyaksikan tercapainya kemajuan dalam usaha rintisan Anda.

Menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan lebih kecil yang berdampak lebih kecil skalanya bisa didelegasikan kepada orang lain (karyawan). Dengan demikian pendiri atau pemilik bisa lebih fokus kepada masalah lain yang lebih krusial dalam kemajuan usaha rintisannya.

Para pemimpin usaha rintisan perlu mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang memiliki dampak besar dan luas dan memisahkannya dari pekerjaan yang lebih ‘remeh’ dan berdampak kecil.

Kisah Sukses Pengusaha Bob Sadino

 
Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.
Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.
Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.
Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.
Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.
Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.
Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.
Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.

Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.
Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.
Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.
Anak Guru Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.
Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.
Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ”Hati saya ikut hancur,” kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.”
Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.
”Saya hidup dari fantasi,” kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata Bob.
Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam.
Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.

Nama : Bob Sadino
Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama : Islam
Pendidikan : -SD, Yogyakarta (1947)
                    -SMP, Jakarta (1950)
                     -SMA, Jakarta (1953)

Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)

Alamat Rumah:
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981
Alamat Kantor :
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618

Referensi :
- http://pengusahamuda.wordpress.com/biografi/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Bob_Sadino

Kisah Sukses Pengusaha Muda Thailand

Add caption
Jika di indonesia ada Reza Nurhilman yang berhasil menjual sensasi camilan keripik pedas bermerek Ma Icih yang amat populer, maka di Thailand ada pula pengusaha muda bernama Aitthipat Kulapongvanich yang sukses menjual camilan keripik rumput laut bermerek Tao Kae Noi, yang sanggup meraup omzet yang amat fantastis.

Film produksi Negari Gajah Putih, The Billionaire, menceritakan kisah nyala lika-liku jatuh bangunnya seorang pengusaha (entrepreneur) muda bernama Aitthipat KulapongvanJch (Pachara "Peach" Chirathivat) atau lebih dikenal dengan nama Top" Aitthipat.

Sebenarnya, Aitthipat merupakan seorang anak orang kaya. Namun pada usia 16 tahun, ia begitu terobsesi dengan permainan game online yang mengakibatkan nilai-nilai mata pelajaran sekolahnya merosot. Karena ia sudah tak lagi memiliki hasrat untuk meneruskan sekolahnya, pada usia 17 tahun, Aitthipat dropout dan memutuskan diri untuk menjadi penjaja kacang. Walau dengan modal pengalaman yang amat minimhingga seriug ditipu dan kerja sangat keras, usaha menjual kacang ini tak membuahkan hasil dan justru membuatnya kian terpuruk.

Saat usia Aitthipat genap 18 tahun, keluarganya bangkrut dan meninggalkan utang sebesar 40 juta baht. Kondisi ini menggiring keluarganya untuk eksodus ke luar negeri untuk mencari peruntungan dan membangun kembali bisnisnya. Namun Aitthipat memutuskan untuk tidak mau ikut serta dengan keluarganya hijrah ke luar negeri.

Hingga Dada usia 19 tahun, dia tergerak untuk menciptakan camilan rumput laut yang ia beri nama Tao Kae Noi. Dengan sigapnya, ia lalu mencoba menjual camilan rumput lautnya hingga ia sukses merambah di gerai-gerai sekitar 3.000 cabang 7-Eleven di Thailand.

Karena camilan ini amat disukai oleh banyak orang di sana, kini, pada usia yang ke-26, Aitthipat menjadi produsen camilan rumput laut terlaris di Ihailand dengan omzet hingga 800 juta baht per tahun, dan saat ini ia telah mempekerjakan 2.000 pekerja. Kerajaan bisnisnya ini justru telah bisa membayar utang keluarganya yang bernilai 40 juta bath.

Inspirasi kisah nyata hidup Aitthipat yang luar biasa ini kini difilmkan untuk bisa menggugah semangat entrcpreneurship di negeri Thailand.

Film yang Menginspirasi dari Pengusaha muda Thailand

Studio Gmm Tai Hub (GTH) memang merupakan salah satu studio film Thailand yang dikenal sering membuat Film-film bernuansa generasi muda yang kreatif. [he Billionaire merupakan salah satu hlm yang gemilang di Thailand karena memiliki nilai inspiratif yang memacu jiwa kewirausahaan anak muda negeri ini, yang juga layak untuk kita apresiasi dan tonton sejarah perjuangannya.

Film ini diarahkan oleh sutradara Songyos Sugmakanan,yang berhasil meraih anugerah Crystal Bear pada Berlin International Film Festival 2006 untuk kriteria Besi Feature Film, Crystal Simorgh pada Fajr Film Festival untuk kriteria Best Director bagi film berjudul Dorm (2006), dan sejumlah penghargaan internasional lainnya.

Sementara itu pemeran utamanya, Pachara "Peach" Chirathivat, merupakan aktor muda kelahiran 10 Mei 1993 yang dikenal telah membintangi film SuckSeed (2011). Peran sebagai Aitthipat cukup mewakili kisah nyata gejolak kehidupan pengusaha muda ini, walau masih belum sempurna. Film dengan durasi 120 menit ini, walau diselingi drama percintaan dan komedi komikal. amat menggugah karena pesan yang coba diangkat berhasil diciptakan melalui film ini.

Nah, jika Anda mampir ke gerai 7-Eleven terdekat dan menemukan camilan bermerek Tao Kae Nai yang konon artinya Pengusaha Muda ini, pastinya Anda akan kembali mengingat film ini. lika ada produser film Indonesia yang tertarik mengadaptasi kisah sukses film kewirausahaan produksi Thailand ini, tak ada salahnya meniru, apalagi sudah ada juga pengusaha muda yang sukses memproduksi bisnis camilan seperti keripik Ma Icih yang juga unik dalam metode strategi pemasaran. 

Apa yang dilakukan oleh Top memang sangat “trial and adjustment”, tapi yang ingin saya bahas bukan lah detil kesalahan apa saja yang dibuat oleh Top, tapi ada beberapa hal  dasar / basic yang dilakukan Top yang bisa membuat dia berhasil yang mungkin saat itu tidak disadarinya secara langsung sebagai pebisnis.


1. Produk yang unik
 Bicara tentang produk banyak sekali dimensi nya, tapi produk dengan kualitas baik adalah sebuah keharusan. Dalam perjalanan “menemukan” produk yang akan dipasarkan bukan perkara mudah, tapi produk dengan kualitas baik saja TIDAK CUKUP untuk dipasarkan. Jawabannya tentulah harus melebihi produk dengan kualitas yang baik, tapi produk seperti apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Dalam film ini Top akhirnya menemukan bahwa produk dengan kualitas baik dan disukai oleh konsumen bisa membawanya menjadi “billionaire” dalam usia muda.

2. Distribusi yang luas
 Sebuah produk yang baik dan kualitas yang baik tidak akan bisa menghasilkan penjualan jika tidak tersedia di pasar. Mendekatkan diri dengan konsumen sangat lah penting. Jika kita berada di industry FMCG, maka yang harus dilakukan adalah “banjiri” dan dekatkan diri kita dengan pelanggan. Yang dilakukan oleh Top untuk mendekatkan diri dengan konsumen nya adalah berusaha untuk menghadirkan produk nya di sebanyak mungkin tempat dengan cara berusaha untuk bekerja sama dengan jaringan retail internasional, Seven Eleven.(Kalo di Indonesia mungkin Indomaret/Alfamart).

3. Riset pasar
 Walaupun malas belajar secara akademis (sering bolos di pelajaran sekolah), tapi Top selalu melakukan riset secara  “manual”, yaitu melakukan pengamatan terhadap berbagai hal, misal datang ke para pesaing untuk bertanya, menggali informasi di pasar, di jalan dan juga mengamati lingkungan yang pada akhirnya menghasilkan insight untuk meluncurkan produk rumput lautnya dengan brand dan packaging yang memenuhi syarat .

Pelajaran yang bisa kita ambil dari film The Billionaire :
  1. Jangan pernah menyerah, karena begitu kita menyerah maka semua berakhir.
  2. Kadang keluarga terdekatpun tidak akan mensupport keinginan kita untuk menjadi pengusaha. Cukup dengarkan kata hati.
  3. Banyak strategi sederhana yang bisa dipelajari bahkan dari pasar becek sekalipun tentang bagaimana berjualan .
  4. 1,2,3 kegagalan dalam usaha bukanlah akhir namun awal untuk menuju kesuksesan. Coba lagi, jangan menyerah 
  5. Jangan boros, berinvestasilah pada hal yang memberikan nilai tambah.
  6. Tidak usah banyak berpikir, just do it. Kadang kita tidak bisa sampai sejauh ini dengan terlalu banyak berpikir.
  7. Partner terbaik dalam adalah yang masih mau sama-sama tertawa ketika gagal dan masih berjuang ketika putus asa menerpa.
  8. Dengarkan sekelilingmu, kadang inspirasi datang dari hal yang tidak kita sukai.
  9. Jika kau berpikir "bisa" maka tubuh dan hatimu akan bergerak untuk bisa dan mensupport keinginanmu begitupun sebaliknya.
  10. Kadang kienyataan terpahit adalah berpisah dengan org yg "dulu" mencintaimu karena mereka tidak percaya kamu bisa sukses.
  11. Berilah support ke setiap orang yang ingin memulai usaha sejauh terpancar kegembiraan dan optimisme di wajahnya.
  12. Catat, photo, rekam semua hal yang mungkin kelak menjadi inspirasi dan ide.
  13. Ingat selalu +1, selalu ada 1 lagi jalan untuk sukses dan berhasil #billionaire
  14. Selalu ada tembok besar untuk orang pesimis, namun selalu ada "pintu" lain untuk orang yang optimis.
So kalo Top Ittipat saja bisa yang hanya tamatan SMU, bagaiamana dengan kita?
Cayoo!

by :  IRCHAM R.A
PT alternatif MEDIA GROUP Kami adalah kelompok perusahaan yang terlibat dalam berbagai macam industri dan jasa termasuk media iklan, motor perbaikan & lokakarya, perkebunan, komoditi, pupuk, perjalanan, dll. Karena pertumbuhan cepat , kami sedang mencari :

administrasi staf (AS) untuk wilayah Jakarta.

Tanggung jawab staf administrasi :

 untuk melaksanakan kegiatan administrasi (korespondensi, pengarsipan, dokumentasi, dll) 

Persyaratan  :
  •  Minimal Diploma III/sarjana dari setiap disiplin
  •  Min. pengalaman 1 - 2 tahun sebagai staf administrasi, lulusan dengan nilai baik
  •  Bisa komputer adalah suatu keharusan
  •  Mampu bekerja di bawah tekanan
  •  Harus berada  di wilayah Jakarta 

Email CV Anda, foto saat ini, dokumen dan gaji yang diharapkan
 untuk dikirim ke alamat ini : tomi.h@amg.co.id

LOWOBGAB KERJA DI CHEVRON


Who is Chevron?
 
* Menyediakan energi bagi kemajuan manusia * Chevron adalah salah satu perusahaan energi terpadu terbesar di dunia.

Berkantor pusat di San Ramon, California. Kami melakukan bisnis di seluruh dunia. Kita terlibat dalam setiap aspek industri minyak mentah dan gas alam, termasuk eksplorasi dan produksi, manufaktur, pemasaran dan transportasi, produksi kimia dan penjualan, energi panas bumi dan tenaga. Kami juga berinvestasi dalam energi terbarukan dan teknologi maju.

Kami sedang mencari berpengalaman, energik dan penuh perhatian calon untuk berada dalam wilayah operasi Chevron untuk posisi dengan persyaratan di bawah ini :

 1. Wellsite Manager 
 2. Bawah laut antarmuka insinyur
 3. Manajer proyek 
 4. Pemimpin tim fasilitas darat
 5. IT Engineer
 6. Memimpin keandalan
 7. Marine Asset Specialist

Bagaimana menerapkan?

Kirim Biodata Anda ke website e-pilihan kami: www.chevron.formycareer.com hanya
Biodata yang dikirimkan melalui www.chevron.formycareer.com akan diproses. Website e-pilihan kami mendukung perlindungan lingkungan, dengan demikian, tidak ada kertas Biodata akan diterima. Semua aplikasi akan dihargai dan akan diperlakukan dengan cara rahasia.

LOWONGAN KERJA PT. Valco Corporation (www.valcocorp.com)

Sedang mencari calon atau membuka lowongan untuk mengisi posisi yang ada yaitu :

 Posisi: Sekretaris dan admin support

  • Perempuan (25-30 tahun)
  • Good looking, orientasi kreatif, jujur dan tinggi orang
  • Tinggi min. 165 cm
  • Minimum sarjana
  • Baik dalam bahasa Inggris adalah harus
  • Memiliki pengetahuan dalam keuangan Admin dan dengan memegang pajak
  • Memiliki pengalaman min. 2 tahun
 Jika Anda merasa memenuhi kualifikasi mereka di atas, silahkan kirimkan  CV, foto terbaru &
lebih jelasnya bisa kunjungi website ini : PT. VALCO CORPORATION

Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab yang Menimba Ilmu di Amerika


Ada seorang pemuda arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan. Namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk. Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, “Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini.”
Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, “Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya.” Barulah pemuda ini beranjak keluar. Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pendeta, “Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang muslim?” Pendeta itu menjawab, “Dari tanda yang terdapat di wajahmu.” Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.

Sang pendeta berkata, “Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat.” Si pemuda tersenyum dan berkata, “Silahkan!”

Sang pendeta pun mulai bertanya,
1 Sebutkan satu yang tiada duanya,
2 dua yang tiada tiganya,
3 tiga yang tiada empatnya,
4 empat yang tiada limanya,
5 lima yang tiada enamnya,
6 enam yang tiada tujuhnya,
7 tujuh yang tiada delapannya,
8 delapan yang tiada sembilannya,
9 sembilan yang tiada sepuluhnya,
10 sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
11 sebelas yang tiada dua belasnya,
12 dua belas yang tiada tiga belasnya,
13 tiga belas yang tiada empat belasnya.
14 Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
15 Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
16 Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
17 Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?
18 Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
19 Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?
20 Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?
21 Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
22 Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun,setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?”
Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu ter-senyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia berkata :

* Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT

* Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman,
“Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tan-da (kebesaran kami).”
(Al-Isra’: 12)

* Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.

* Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur’an.

* Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.

* Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah SWT menciptakan makhluk.

* Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.” (Al-Mulk: 3).

* Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman, “Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat men-junjung ‘Arsy Rabbmu di atas(kepala) mereka.” (Al-Haqah: 17).

* Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang dan *

* Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.” (Al-An’am: 160).
* Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf .

* Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu’jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, “Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air.” (Al-Baqarah: 60).

* Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.

* Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT ber-firman, “Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing.” (At-Takwir: 18).

* Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.

* Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf , yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala.” Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka,” tak ada cercaaan ter-hadap kalian.” Dan ayah mereka Ya’qub berkata, “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

* Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai.” (Luqman: 19).

* Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.

* Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, “Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim.” (Al-Anbiya’: 69).

* Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).

* Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, “Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar.” (Yusuf: 28).

* Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satupertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta. Pemuda ini berkata, “Apakah kunci surga itu?”
Mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.
Mereka berkata, “Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!”

Pendeta tersebut berkata, “Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah.” Mereka menjawab, “Kami akan jamin keselamatan anda.”
Sang pendeta pun berkata, “Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa anna Muhammadar Rasulullah.”
Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.


by : ircham r.a