web stats
 photo OFFICIALHMJMANAJEMENUINMALIKI_zps022a1aa5.jpg

LOGO HMJ MANAJEMEN 2013/2014

BETTER IN EVERY WAY.

 photo pengurushmjm2013_zps1eaf138b.jpg

PENGURUS HMJ MANAJEMEN 2013/2014

BETTER IN EVERY WAY.

 photo HMJMANAJEMEN2013_zpsbd6cd1a7.jpg

NARSIS DENGAN JERSEY BARU

BETTER IN EVERY WAY.

 photo OSJURMANAJEMEN_zps6153bf32.jpg

OSJUR 2013 DI COBAN RAIS

BETTER IN EVERY WAY.

 photo osjurmanajemenuinmaliki2013_zpsfa9d26f2.jpg

PANITIA OSJUR MANAJEMEN 2013

BETTER IN EVERY WAY.

Thursday 27 December 2012

KALENDER AKADEMIK 2012-2013

KALENDER AKADEMIK 
UNIVERSITAS ISLAM MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2012-2013


1. Ujian akhir tgl 17 - 31 Desember 2012
2. Pembayaran SPP tanggal 26 Desember 2012 - 1 Februari 2013
3. Penyerahan kwitansi dan Pengambilan KHS tgl 28 - 30 Januari 2013
4. Pemograman Matkul dan Konsultasi akademik tgl 4 - 9 Februari 2013
5. Perkuliahan semester genap tgl 18 Februaru - 22 Juni 2013

Berapa Besar Bobot Sebuah Doa ?




Sumarni, seorang ibu kumuh dengan baju kumal, masuk ke dalam sebuah supermarket.
Dengan sangat terbata-bata dan dengan bahasa yang sopan ia memohon agar diperbolehkan mengutang.

Ia memberitahukan bahwa suaminya sedang sakit dan sudah seminggu tidak bekerja.
Ia memiliki tujuh anak yang sangat membutuhkan makan.

Sadino, si pemilik supermarket, mengusir dia keluar.

Sambil terus menggambarkan situasi keluarganya, si ibu terus menceritakan tentang keluarganya.
"Tolonglah, Pak, Saya janji akan segera membayar setelah aku punya uang."

Sadino tetap tidak mengabulkan permohonan tersebut.
"Anda tidak mempunyai kartu kredit, anda tidak mempunyai garansi," alasannya.

Di dekat counter pembayaran, ada seorang pelanggan lain, yang dari awal mendengarkan percakapan tadi.

Dia mendekati keduanya dan berkata : "Saya akan bayar semua yang diperlukan Ibu ini."

Karena malu, si pemilik toko akhirnya mengatakan, "Tidak perlu,Pak. Saya sendiri akan memberikannya dengan gratis".

Baiklah, apakah ibu membawa daftar belanja ?"
" Ya, Pak. Ini," katanya sambil menunjukkan sesobek kertas kumal."
Letakkanlah daftar belanja anda di dalam timbangan, dan saya akan memberikan gratis belanjaan anda sesuai dengan berat timbangan tersebut."

Dengan sangat ragu-ragu dan setengah putus asa, Sumarni menundukkan kepala sebentar, menuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut,lalu dengan kepala tetap tertunduk, meletakkannya ke dalam timbangan.

Mata Si pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat ke bawah.

Ia menatap Pelanggan yang tadi menawarkan si ibu tadi sambil berucap kecil,
"Aku tidak percaya pada yang aku lihat."
Si pelanggan baik hati itu hanya tersenyum.

Lalu, si ibu kumal tadi mengambil barang-barang yang diperlukan, dan disaksikan oleh pelanggan baik hati tadi,

si Pemilik toko menaruh belanjaan tersebut pada sisi timbangan yang lain.
Jarum timbangan tidak kunjung berimbang, sehingga si ibu terus mengambil barang-barang keperluannya dan si pemilik toko terus menumpuknya pada timbangan, hingga tidak muat lagi.

Si Pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa-apa.

Karena tidak tahan, Si pemilik toko diam-diam mengambil sobekan kertas daftar belanja si ibu kumal tadi.
Dan ia-pun terbelalak.

Di atas kertas kumal itu tertulis sebuah doa pendek :
" Tuhan, Engkau tahu apa yang hamba perlukan. Hamba menyerahkan segalanya ke dalam tanganMu."


Si Pemilik Toko terdiam. Si Ibu, Sumarni, berterimakasih kepadanya, dan meninggalkan toko dengan belanjaan gratisnya.

Si pelanggan baik hati bahkan memberikan selembar uang 500.000 rupiah kepadanya.

Si Pemilik Toko kemudian mencek dan menemukan bahwa timbangan yang dipakai tersebut ternyata rusak.

Ternyata memang hanya Tuhan yang tahu bobot sebuah doa.

Biarlah Doa ini tidak terputus, karena
DOA ADALAH HADIAH TERBESAR DAN TERINDAH YANG KITA TERIMA.
Tanpa biaya, tetapi penuh daya guna.

Kiriman dari : Rinaldi, Cibinong, Bogor

Sumber : http://bahagia.us/_g.php?_g=_lhti_forum&Bid=447

URL untuk link ke notes ini :
http://www.facebook.com/note.php?note_id=279490845065


Apa Itu Kerja Cerdas (Smart) ?






Jangan risaukan pendapat dari mereka yang mengharuskan kerja CERDAS (SMART) daripada KERJA KERAS.

Karena jika menurut mereka kita harus bekerja CERDAS (SMART), tetapi mereka tidak bekerja keras, maka mereka telah berlaku TIDAK CERDAS.

Sesungguhnya, KECERDASAN Pertama dalam bekerja adalah KERJA KERAS, karena mereka yang sudah menemukan konsep bekerja cerdas, masih harus bekerja keras - jika mereka masih ingin disebut cerdas.

Setelah bekerja keras, barulah menjadi masuk akal - apa pun yang kita pikirkan sebagai cara pemaksimalan hasil, yang kita sebut dengan kerja cerdas tersebut.

BE SMART, WORK HARD!
(Mario Teguh)
Sumber : Watari


Berubahlah ! Berkembanglah !



Merancang peta karier berarti mempersiapkan diri Anda mengarungi perjalanan menuju posisi karier berbeda.
Supaya Anda siap menghadapi perubahan yang mungkin terjadi, terapkan konsep OCEAN yang diperkenalkan pakar manajemen Rhenald Kasali dalam bukunya, Change!

Opennes to experience (keterbukaan terhadap hal-hal baru).
Orang yang punya cara berpikir terbuka cenderung imajinatif dan kreatif. Mereka bersifat fleksibel, menyukai keragaman, serta mengutamakan hal-hal yang sifatnya orisinil.

Conscientiousness (keterbukaan hati dan telinga).
Mereka yang punya keterbukaan hati yang tinggi cenderung bergerak secara terpola, menghargai waktu, dapat diandalkan, disiplin, termotivasi, serta gigih mencapai tujuan.

Extroversion (membuka diri pada orang lain).
Orang yang extrovert cenderung senang berkawan dan bekerja dalam kelompok, lugas, berenergi, percaya pada orang lain, percaya diri, dan penuh keberanian.

Agreeableness (keterbukaan terhadap kesepakatan).
Dalam setiap proses perubahan, akan ada sejumlah kesepakatan yang perlu dilakukan. Poin penting dalam mencapai kesepakatan adalah sifat kooperatif, kesediaan untuk melakukan pengorbanan bagi kepentingan yang lebih utama, serta kemampuan untuk mempercayai orang lain.

Neuroticsm (keterbukaan terhadap tekanan).
Orang yang sudah terlatih menghadapi tekanan biasanya tidak terlalu sensitif dan memiliki kontrol emosi yang baik.

Marilah kita coba dan latih untuk berubah (BERKEMBANG)

Dari Beny Lukito, Cibinong, Bogor


Sumber : http://bahagia.us/_g.php?_g=_lhti_forum&Bid=817

URL untuk link ke notes ini :
http://www.facebook.com/note.php?note_id=279743160065


Bersyukur dan Berjuang


Alkisah, di beranda belakang sebuah rumah mewah, tampak seorang anak sedang berbincang dengan ayahnya. "Ayah, nenek dulu pernah bercerita kepadaku bahwa kakek dan nenek waktu masih muda sangat miskin, tidak punya uang sehingga tidak bisa terus menyekolahkan ayah. Ayah pun harus bekerja membantu berjualan kue ke pasar-pasar," tanya sang anak. "Apa betul begitu, Yah?"

Sang ayah kemudian bertanya, "Memang begitulah keadaannya, Nak. Mengapa kau tanyakan hal itu anakku?"

Si anak menjawab, "Aku membayangkan saja ngeri Yah. Lantas, Apakah Ayah pernah menyesali masa lalu yang serba kekurangan, sekolah rendah dan susah begitu?"

Sambil mengelus sayang putranya, ayah menjawab, "Tidak Nak, ayah tidak pernah menyesalinya dan tidak akan mau menukar dengan apapun masa lalu itu. Bahkan, ayah mensyukurinya. Karena, kalau tidak ada penderitaan seperti itu, mungkin ayah tidak akan punya semangat untuk belajar dan bekerja, berjuang dan belajar lagi, hingga bisa berhasil seperti saat ini."

Mendapat jawaban demikian, si anak melanjutkan pertanyaannya, "Kalau begitu, aku tidak mungkin sukses seperti Ayah dong?"

Heran dengan pemikiran anaknya, sang ayah kembali bertanya, "Kenapa Kau berpikir tidak bisa sukses seperti ayah?"

"Lho kata Ayah tadi, penderitaan masa lalu yang serbasusah lah yang membuat Ayah berhasil. Padahal aku dilahirkan dalam keluarga mampu, kan ayahku orang sukses," ujar si anak sambil menatap bangga ayahnya. "Ayah tidak sekolah tinggi, sedangkan Ayah menyuruhku kalau bisa sekolah sampai S2 dan menguasai 3 bahasa, Inggris, Mandarin dan IT. Kalau aku ingin sukses seperti Ayah kan nggak bisa dong. Kan aku nggak susah seperti Ayah dulu?"

Mengetahui pemikiran sang anak, ayah pun tertawa. "Hahaha, memang kamu mau jadi anak orang miskin dan jualan kue?" canda ayah.

Digoda sang ayah, si anak menjawab, "Yaaaah, kan udah nggak bisa memilih. Tapi kayaknya kalau bisa memilih pun, aku memilih seperti sekarang saja deh. Enak sih, punya papa mama baik dan mampu seperti papa mamaku hehehe."

Sang ayah lantas melanjutkan perkataannya, "Karena itulah, kamu harus bersyukur tidak perlu susah seperti ayah dulu. Yang jelas, siapa orangtua kita dan bagaimana keadaan masa lalu itu, kaya atau miskin, kita tidak bisa memilih, ya kan? Maka, ayah tidak pernah menyesali masa lalu. Malah bersyukur pada masa lalu yang penuh dengan penderitaan, dari sana ayah belajar hanya penderitaan hidup yang dapat mengajarkan pada manusia akan arti keindahan dan nilai kehidupan. Yang jelas, di kehidupan ini ada hukum perubahan yang berlaku. Kita bisa merubah keadaan jika kita mau belajar, berusaha, dan berjuang habis-habisan. Tuhan memberi kita segala kemampuan itu, gunakan sebaik-baiknya. Dimulai dari keadaan kita saat ini, entah miskin atau kaya. Niscaya, semua usaha kita diberkati dan kamu pun bisa sukses melebihi ayah saat ini. Ingat, teruslah berdoa serta berusaha. Belajar dan bekerjalah lebih keras dan giat. Maka, cita-citamu akan tercapai."

Pembaca yang budiman,

Pikiran manusia tidak mungkin mampu menggali dan mengetahui rahasia kebesaran Tuhan. Karena itu, sebagai manusia (puk nen sien cek) kita tidak bisa memilih mau lahir di keluarga kaya atau miskin. Kita juga tak bisa memilih lahir di negara barat atau di timur dan lain sebagainya.

Maka, jika kita lahir di keluarga yang kaya, kita harus mampu mensyukuri dengan hidup penuh semangat dan bersahaja. Sebaliknya, jika kita terlahir di keluarga yang kurang mampu, kita pun harus tetap menyukurinya sambil terus belajar dan beriktiar lebih keras untuk memperoleh kehidupan lebih baik. Sebab, selama kita bisa bekerja dengan baik benar dan halal, Tuhan pasti akan membantu kita! Ingat, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang, tanpa orang itu mau berusaha merubah nasibnya sendiri.

Terus berjuang, raih kesuksesan!
Salam sukses luar biasa!!!

Oleh Andrie Wongso

Sumber : http://bahagia.us/_g.php?_g=_lhti_forum&Bid=448

URL untuk link ke notes ini :
http://www.facebook.com/note.php?note_id=279458425065


Tuhan memberi rezeki kepada seseorang sesuai dengan kesanggupannya (kemampuannya)



Saya setuju banget dng Pak Hari Saleh plus Mbak Putri Flamboyan ... bahwa, Apa pun yg kita lakukan adalah bagian dari "belajar", yaitu belajar agar hidup ini menjadi semakin bermanfaat bagi orang lain.

Kalau kita bekerja, jangan mengejar uang, tapi anggaplah bagian dari "belajar menjadi lebih bermanfaat" ... soal uang dan prestasi, serahkan pada Beliau (Yg Maha Pemurah) .... Allah akan memberi kita uang sesuai dng kemampuan kita.

Kita mungkin ingat bahwa :
"Beliau (Allah) tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dng kesanggupannya (kemampuannya)".

Banyak orang menganggap "beban" itu adalah sebuah musibah, atau hal-hal yang tidak enak. Dan tidak ada yang salah dengan anggapan tersebut, khususnya pada saat kita tertimpa musibah yang tidak enak, agar kita tetap tabah dan tawakal.

Beban terberat sesungguhnya adalah “REZEKI”.
Dan rezeki terberat adalah "HARTA".
Kenapa "harta" merupakan "beban terberat" ?
Karena harta itu rasanya "enak". Sehingga sangat mudah bagi seseorang untuk "lupa" bahwa harta itu titipan-Nya kepada kita. Bahwa dalam harta itu terdapat juga hak orang lain, yaitu orang-orang yang membutuhkan bantuan kita. Bahwa harta itu juga harus bermanfaat untuk orang lain. Bahwa sebagian harta itu harus diberikan ke orang lain. Dan sebagainya.

Jadi, Tuhan akan memberi (menitipkan) harta kepada kita sesuai dengan kemampuan kita.

Dan kemampuan kita akan semakin meningkat kalau kita benar2 menyadari bahwa setiap aktifitas yg kita lakukan adalah bagian dari "belajar". Terutama aktifitas yg bermanfaat bagi orang lain, bagi banyak orang.

Yang namanya belajar, tentu saja dengan usaha yang keras, pantang menyerah, juga harus dengan ikhlas dan syukur. Karena ikhlas dan syukur tsb juga bagian dari belajar ... yaa belajar ikhlas, belajar syukur, belajar berusaha keras, dsb.


Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=117099307486

URL untuk link ke notes ini :
http://www.facebook.com/note.php?note_id=278458555065


Ucapan Ibu adalah Ucapan Tuhan


Surga di bawah telapak kaki ibu, ini ungkapan implisit (tersirat).

Secara eksplisit salah satunya bahwa
"Ucapan Ibu adalah Ucapan Tuhan", dan saya meyakini hal itu.

Setiap ibu pasti mendoakan yang terbaik untuk anaknya.
Persoalannya, yang dikabulkan Allah SWT adalah "apa yang DIRASAKAN ibu", bukan "apa yang diinginkan ibu".
Karena "doa sesungguhnya" seorangi manusia adalah apa yg muncul/ada dihatinya (yg dia rasakan, bukan yg dia pikirkan/inginkan. Bukan yg terucap di mulut, tetapi yg terasa di hati).
Allah SWT selalu mengabulkan doa tsb (yg ada ada di hati manusia), diminta maupun tidak diminta. 

Ketika seorang ibu berdoa yang indah-indah untuk kebahagiaan anaknya. Namun pada saat yang sama, hati ibu tsb merasa sedih karena tindakan anaknya. Maka perasaan sedih itulah yang dikabulkan Allah SWT, bukan doa ibu yang indah-indah tsb.

Apapun yang hadir dalam perasaan ibu, itu merupakan doa ibu, dan sesuai janji Allah akan mengabulkannya dan menjadikannya kenyataan.

Tugas kita sebagai anak, sangat sederhana yaitu "bahagiakanlah ibu".
Bagaimana membahagiakan ibu ? Dengan cara, penuhilah harapan ibu kepada kita.

Sebagai anak, kita harus berusaha untuk selalu sesuai dengan "harapan ibu".
Begitu tindakan kita, perilaku kita, usaha keras kita, dsb, telah sesuai dng harapan ibu. Maka "apa yang dirasakan ibu adalah RASA bahagia, syukur, keberhasilan, dsb".
Semua rasa itu adalah doa terbaik dan dikabulkan berilipat-lipat oleh Allah SWT untuk kita.

Bagaimana kalau ibu sudah meninggal dunia ? Tetap sama saja, tentunya kita masih ingat apa saja harapan ibu kepada kita. Berusahalah memenuhi harapan itu.

Bagi yang ibunya masih hidup, anda dapat segera bertanya kembali dan memastikan, apa saja harapan ibu kepada kita.
Kemudian berusahalah memenuhi harapan itu.
Tunjukkan pada ibu, bahwa anda berusaha keras memenuhi harapan ibu.

Seandainya dengan usaha keras tadi anda masih belum memenuhi harapannya, maka tidak masalah, karena ibu tentunya akan merasa bahagia melihat usaha keras anda tsb.
Perasaan bahagia ibu itulah yang kita kejar, dan yang akan memudahkan jalan hidup kita untuk mencapai bahagia dunia akherat.

Selamat berusaha memenuhi harapan ibu.
Sukses selalu buat anda.

Sumber :

civitasbook.com



Perlunya Memiliki Peta Kecerdasan Emosi



Kecerdasan emosi itu bukan semata kemampuan seseorang mengendalikan emosi pada tempat dan waktu tertentu.

Dalam Kecerdasan Emosi seseorang dibekali semacam peta baku yang menjadi "rujukan" untuk respons terhadap spekuli, atau respons terhadap hubungan.

Seorang anak yang sudah memiliki Peta Kecerdasan Emosi tidak akan berespons negatif ketika dihina.

Sebab dalam dirinya sudah ada peta bahwa hanya orang yang rendah saja yang marah ketika direndahkan orang lain.

Seseorang yang sudah memiliki Peta Kecerdasan Emosi tidak akan berespons negatif ketika dikatakan bodoh oleh pihak lainnya.

Sebab dalam Peta Emosi yang dimilikinya ada petunjuk bahwa hanya orang bodoh saja yang mengatakan orang lain bodoh.

Kalau secara kolektif bangsa ini di isi oleh individu-individu yang bereaksi positif terhadap apapun yang terjadi dilingkungan kita, yakinlah kehidupan bernegara dan berbangsa ini akan lebih damai dan syahdu.

(Mario Teguh)

dari Watari Brewok, Cibinong - Bogor


Sumber : http://motivasi.us/_g.php?_g=_lhti_forum&Bid=850

URL untuk link ke notes ini :
http://www.facebook.com/note.php?note_id=281173365065


Seni Memaafkan



Anda mungkin masih belum dapat memaafkan seseorang yang pernah sangat dekat dengan Anda. Padahal, kejadiannya sudah berlalu bertahun-tahun lalu. Namun, Anda juga masih belum bisa melupakan orang tersebut beserta kenangan-kenangannya.

Pertanyaannya:

Apakah kita sebaiknya perlu melupakan (forget) terlebih dahulu untuk bisa akhirnya memaafkan (forgive)? Ataukah justru sebaliknya?

Sebenarnya, berbicara soal memaafkan tidak bisa lepas dari konsep "forgiveness" itu sendiri. Forgiveness dapat berarti dua hal: meminta maaf dan memaafkan. Untuk melakukan dua tindakan tersebut, ada beberapa elemen yang dilibatkan, seperti korban, pelaku, dan berbagai jenis serta tingkat trauma, luka, atau ketidakadilan.

Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Leonard Horwitz, seorang ahli psikoanalisa dari Greater Kansas City Psychoanalitic Institute. Sedangkan Enright and Human Development Study Group (1996) menyebutkan bahwa tindakan forgiveness selalu berkaitan dengan tiga aspek.

Yang pertama memaafkan orang lain, lalu menerima permintaan maaf dari orang lain, dan terakhir memaafkan diri sendiri.

Untuk mencapai tataran forgiveness seutuhnya, ketiga aspek tersebut harus tercapai semua. Sayangnya, kita tidak dapat selalu mendapatkan ketiga aspek tersebut di dalam kehidupan sehari-hari.

Forgiveness memiliki berbagai manfaat, baik secara psikologis maupun kesehatan. Di antaranya adalah memperbaiki hubungan yang renggang antarindividu, menyembuhkan luka batin yang dalam, pemulihan bagi korban maupun pelaku, serta sebagai sarana untuk pengembangan diri ke arah yang lebih baik. Orang yang sulit untuk memaafkan atau meminta maaf ternyata lebih rentan terhadap berbagai gangguan psikologis. Selain itu, mereka juga sulit untuk bisa mempertahankan tingkat kesehatan mental di hari tuanya.

Jangan pelit memaafkan

Mengampuni seseorang tidak langsung terjadi saat kita telah mengucapkan, "Ya, saya maafkan." Setidaknya, forgiveness bekerja melalui dua cara:

1. Kurangi stres yang muncul akibat dari keputusan untuk tidak memaafkan yang selalu diliputi oleh berbagai emosi, seperti sakit hati, kemarahan, agresivitas, kebencian, penolakan, dan ketakutan akan disakiti atau dipermalukan kembali. Jika emosi-emosi tersebut tidak diredakan, akan muncul gangguan-gangguan yang bersifat fisiologis. Misalnya meningkatnya tekanan darah dan perubahan struktur hormonal yang berhubungan erat dengan gangguan fungsi jantung, gangguan kekebalan tubuh, dan gangguan fungsi saraf dan ingatan.

2. Mencoba memaafkan. Di sinilah kita mungkin akan mengalami masalah, jika kita tipe orang yang sulit memaafkan orang lain. Seseorang yang pendendam dan pelit memaafkan biasanya sulit untuk membina hubungan jangka panjang dengan orang lain. Sebab hubungan yang telah terbina dapat rusak akibat kesalahan kecil. Setelahnya, orang lain pun akan sulit untuk mendekati dirinya karena telah melihat betapa buruknya caranya berelasi dengan orang lain. Lebih lanjut, orang yang sulit memaafkan atau meminta maaf, dan memiliki kebiasaan gemar mengungkit-ungkit kesalahan orang lain, berpeluang lebih besar mengalami masalah kesehatan fisik dan juga mental.

Memaafkan butuh proses


Proses forgiveness membutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menerima dan menyadari dampak menyeluruh dari peristiwa yang menyakitkan.

2. Memutuskan untuk memaafkan.

3. Menyadari bahwa memaafkan itu sulit untuk dilakukan dan selalu melibatkan suatu proses yang tidak menyenangkan bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya.

4. Memaafkan diri sendiri. Kebanyakan orang mampu memaafkan orang lain tetapi sulit untuk memaafkan diri sendiri untuk perbuatan yang sama.

5. Mempertimbangkan akibat-akibat yang mungkin muncul jika kita belum dapat atau tidak mau memaafkan.

Hal terpenting yang perlu diingat:

Forgiveness bukanlah kejadian sesaat, melainkan sebuah proses.
Forgiveness adalah suatu proses yang harus ditumbuhkan dan dipelihara karena berlawanan dengan kecenderungan alamiah manusia untuk membalas dendam dan menentang ketidakadilan.
Memaafkan secara tulus memang sulit, namun kita semua pasti bisa melakukannya.

Dari Dewi Kumala Sari, Jakarta

Sumber : http://bahagia.us/_g.php?_g=_lhti_forum&Bid=802

URL untuk link ke notes ini :
http://www.facebook.com/note.php?note_id=279800380065


Wednesday 26 December 2012

HOLIDAY WITH BAKSOS DEMA FE

 
Kegiatan berlangsung di Ds. Bocek - Karangploso - Malang

     Liburan semester kali ini berbeda tidak seperti biasanya, kalau biasanya kebanyakan orang liburan ketempat-tempat indah dan menarik seperti wisata alam, wisata seni maupun wisata buatan. Namun kali ini kita Mahasiswa UIN Malang Fakultas Ekonomi berbeda dengan yang lain, selain kita berjiwa Intelektualitas dan Religiusitas kita pun berjiwa Humanitas atau lebih tepatnya berjiwa Ulul Albab.

 Para peserta persiapan untuk open ceremony

      Kegiatan Baksos ini merupakan kegiataan yang pertama di lakukan oleh Mahasiswa UIN Malang Fakultas Ekonomi yang mana kegiatan ini di hadle oleh Dema FE. Jadi, sebelumnya kegiatan Baksos ini belum ada di tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan Baksos ini merupakan kegiatan wajib Fakultas Ekonomi dan merupakan kegiatan lanjutan dari Osfak (pengenalan akademik Fakultas Ekonomi). 

 
Para Team Work

      Kegiatan ini wajib diikuti oleh Mahasiswa Baru Fakultas Ekonomi, selain mengenalkan Fakultas Ekonomi kepada para MABA. Mahasiswa Baru Fakultas Ekonomi pun diajak untuk meningkatkan jiwa sosial dengan terjun langsung ke masyarakat lewat kegiatan baksos ini. Disini kita dilatih bagaimana bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, biasanya kita hanya bersosialisi di kampus dengan teman, dosen, staff, dll.

 Lokasi baksos

     Kegiatan baksos kita disana pun bermacam - macam seperti : bersih-bersih desa, pengajian, istighosah, penyerahan bantuan kepada anak yatim piatu & kaum dhuafa, dll. Maka dari itu kegiatan baksos yang berlangsung selama 3 hari di Ds. Bocek Kec. KarangPloso - Malang kemaren memberikan dampak dan pengalaman yang luar biasa bagi kita semua terutama untuk saling menolong antar individu dengan individu lainnya.

Salah satu kegiatan Baksos (Outbond)

    Meskipun tiga hari itu juga sangat melelahkan tapi semuanya itu bisa dikalahkan dengan antusiasme Warga FE dan masyarakat sekitar. semua komponen turut serta dalam acara ini sehingga acara ini bisa berjalan lancar dengan baik. 

closing ceremony

    Terima kasih sebelumnya untuk semua Team Work yang telah bekerja keras dan membuat konsep kegiatan ini dengan baik. Semoga kegiatan ini tidak disini saja tapi berlanjut dan menjadi acara tahunan bagi Dema Fakultas Ekonomi.




NB : Bagi yang mau meminta document dalam bentuk foto / video bisa menghubungi Mbak Fikriah (085736066411) & Ircham (085730631864)

by : 
Ircham RA (Management)