web stats
 photo OFFICIALHMJMANAJEMENUINMALIKI_zps022a1aa5.jpg

LOGO HMJ MANAJEMEN 2013/2014

BETTER IN EVERY WAY.

 photo pengurushmjm2013_zps1eaf138b.jpg

PENGURUS HMJ MANAJEMEN 2013/2014

BETTER IN EVERY WAY.

 photo HMJMANAJEMEN2013_zpsbd6cd1a7.jpg

NARSIS DENGAN JERSEY BARU

BETTER IN EVERY WAY.

 photo OSJURMANAJEMEN_zps6153bf32.jpg

OSJUR 2013 DI COBAN RAIS

BETTER IN EVERY WAY.

 photo osjurmanajemenuinmaliki2013_zpsfa9d26f2.jpg

PANITIA OSJUR MANAJEMEN 2013

BETTER IN EVERY WAY.

Saturday 27 April 2013

cari lowongan kerja lewat sms




JAKARTA, KOMPAS.com - Biasanya pencari kerja mencari lowongan pekerjaan melalui informasi di media cetak, internet hingga informasi dari teman. Namun saat ini, mencari informasi lowongan kerja bisa dilakukan di ponsel pribadi dan melalui pesan singkat (SMS).
Manager Product and Content Development Indosat, Diana Sevi, mengatakan penyediaan lowongan pekerjaan ini bekerjasama dengan Kompas Gramedia Group khususnya dari unit usaha KompasKarier.com. "KompasKarier.com menyediakan konten lowongan pekerjaan yang ada dan kami menyediakan infrastrukturnya melalui SMS ke pelanggan," kata Diana di acara Kompas Karier Fair di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (27/4/2013).
Saat ini, situs KompasKarier.com memiliki jumlah lowongan kerja puluhan ribu jenis. Masalahnya tidak semua masyarakat Indonesia mau membuka internet untuk mencari informasi lowongan pekerjaan tersebut. Untuk menyiasati hal itu, Diana menjelaskan bahwa informasi lowongan pekerjaan tersebut bisa didapatkan di ponsel pribadi.
"Bila dilakukan dengan ponsel serta melalui SMS, informasi lowongan pekerjaan juga bisa diketahui secara cepat," tambahnya.
Untuk sementara, layanan pencarian lowongan pekerjaan ini hanya bisa digunakan untuk pelanggan kartu Indosat, baik kartu IM3, Mentari maupun Matrix. Caranya dengan menekan *123*16# lalu tekan tombol panggilan atau telepon. Setelah itu, akan ada notifikasi empat jenis informasi yaitu lowker berlanggananlowker hari ini, event Kompas Karier dan Info Layanan.
Saat memilih informasi lowker berlangganan, para pengguna bisa mendapatkan informasi lowongan pekerjaan secara berlangganan. Tarif yang dikenakan Rp 2.000 per minggu dan akan dikirim satu SMSper hari untuk informasi lowongan kerja. Sedangkan untuk informasi lowker hari ini, pengguna bisa memilih kategori lowongan kerja mulai dari akunting hingga sekretaris atau lainnya.
"Pelanggan bisa mengaktifkan layanan ini setiap minggu. Sebab Indosat tidak akan memperpanjang layanan ini secara otomatis," tambahnya. Dengan layanan pencarian lowongan pekerjaan melalui ponsel khususnya SMS ini akan memudahkan pelanggan dalam mencari informasi lowongan kerja secara cepat dan tepat. Para pencari kerja  kemduian bisa langsung mengirim lamaran pekerjaan sesuai dengan alamat yang tertera di informasi lowongan pekerjaan tersebut.
Editor :
Egidius Patnistik

Sunday 21 April 2013

HMJ MANAJEMEN TURUT BERPARTISIPASI DALAM MALANG MENYALA

 
Hari sabtu pagi (20/4) merupakan hari yang sangat istimewa bagi HMJ Manajemen, karena secara tidak sengaja HMJ Manajemen yang diwakili oleh Direkturnya langsung dan beberapa orang dari Department of Journalistic bisa berpartisipasi dalam acara Malang Menyala yang diadakan di Perpustakaan Umum Kota Malang. Dalam kesempatan kali ini Malang Menyala mengangkat tema Pack Your Spirit #2 “Satu Buku Sejuta Senyum”.

Acara Malang Menyala dimulai pada pukul 08.30 WIB. Dan tanpa basa-basi acara talkshow langsung dibuka dengan 2 narasumber dari para pengajar muda yang pertama adalah Mbak Shinta dan yang kedua Mas Yohannes Kinskij (Kiki), dilanjutkan oleh Mbak Endah Retno Palupi yang bertindak sebagai ketua pelaksana PYS2013, dan tak ketinggalan juga sebagai narasumber adalah Eyang Wiwik yang mana beliau adalah praktisi pendidikan sekaligus founder Sanggar Cendekia.
pizap.com13665337165321

Selama talkshow berlangsung, Mbak Shinta atau Mas Kiki menceritakan bagaimana pengalaman mereka selama satu tahun menjadi pengajar muda di daerah yang sangat minim sarana prasarana. Adapun Mbak Shinta yang ditempatkan di pedalaman Kalimantan, ia mengungkapkan kalau ditempat mengajarnya itu lumayan jauh dari pemukiman warga dan perlu diketahui juga kalau di desa tersebut hanya ada 1 sekolah dimana Mbak Shinta bertugas sebagai pengajar muda. Sedangkan, Mas Kiki menceritakan pengalaman menariknya selama menjadi pengajar muda di daerah Sangihe, Sulawesi Utara. Ia bercerita kalau jarak tempuh antara sekolah dan pemukiman warga kurang lebih sekitar 4 jam. Jadi, kalau mau ke sekolah harus berangkat lebih awal atau setelah shubuh. Ia juga sempat mengalami kendala dengan para orang tua dari murid-murid yang diajarnya. Para orang tua beralasan, lebih baik anaknya untuk bekerja saja daripada harus susah payah berangkat ke sekolah. Untuk mengatasi hal tersebut, Mas Kiki, Kepala sekolah dan para orang tua sepakat untuk mencari solusi yang terbaik asal anak mereka tetap bisa sekolah.

Setelah Mbak Shinta dan Mas Kiki menceritakan pengalamannya menjadi pengajar muda, talkshow dilanjutkan oleh Mbak Endah Palupi (Upi). Ia menjelaskan tentang hal-hal yang mendasari berdirinya Malang Menyala dan yang memotivasinya untuk terus mengembangkan Malang Menyala ke depannya nanti. Secara garis besar dapat disimpulkan, bahwa Malang Menyala merupakan perpanjangan tangan atau cabang dari Indonesia Menyala yang sebelumnya diprakarsai oleh Gerakan Indonesia Mengajar. Indonesia Menyala bergerak pada program pengembangan perpustakaan yang berada di daerah pelosok negeri, yang tidak lain adalah dimana lokasi penempatan dari para Pengajar Muda dari Indonesia Mengajar.

Filosofi di balik nama Indonesia Menyala, menurut Bapak Anies Baswedan (pendiri Gerakan Indonesia Mengajar) adalah anak-anak desa yang menyala akal budinya karena membaca buku yang baik bersama para pengajar muda. Bagaikan ribuan dan jutaan lampu yang menyala, Indonesia menjadi menyala bukan hanya karena sumber daya alamnya tetapi juga karena sumber daya manusianya yang ikut menyalakannya.

Relawan yang tergabung dalam Malang Menyala disebut Penyala Malang. Penyala Malang adalah komunitas penyala yang berada di wilayah Malang dan sekitarnya yang akan mendukung gerakan Malang Menyala ini. Di sini, relawan atau donatur diajak untuk tidak hanya menyumbang buku dalam waktu sekali saja, namun akan dilakukan secara kontinyu atau secara terus menerus dan turut serta untuk memberikan ide atau kontribusi dalam bentuk yang lain. Pendistribusian hasil sumbangan, tidak hanya akan diberikan untuk program pengembangan perpustakaan di wilayah penempatan para pengajar muda saja, melainkan juga didistribusikan ke sekolah-sekolah maupun daerah-daerah yang membutuhkan terutama di wilayah Malang dan sekitarnya.

Cukup banyak kegiatan dalam pengumpulan buku maupun penggalangan dana yang ditujukan untuk bidang pendidikan, dalam hal ini adalah perpustakaan. Baik itu dilakukan secara individu atau oleh komunitas/LSM tertentu. Namun sangat disayangkan, kegiatan donasi tersebut kurang memperhatikan kebutuhan bahan bacaan yang sesuai, sehingga cakupannya menjadi kecil atau tidak merata ke semua perpustakaan yang membutuhkan bahan bacaan. Dalam pelaksanaannya juga kurang terpantau dan tidak ada keberlanjutan oleh para penyelenggaranya. Maka dari itu, Malang Menyala bertujuan untuk menjadi jembatan dalam mengatasi kesenjangan ini. Sehingga akan ada kesinergisan dalam pengumpulan donasi dan pemerataan dalam distribusi bantuan bahan bacaan. Tidak cukup sampai disitu, Malang Menyala juga akan turut memantau perkembangan atau efek dari donasi yang telah diberikan dengan adanya umpan balik atau feedback, baik dari donatur maupun dari pihak penerima, sehingga gerakan ini dapat berjalan secara berlanjut atau kontinyu.

IMG_2113
Begitu Mbak Endah selesai menjelaskan tentang Malang Menyala, talkshow disambung oleh Eyang Wiwik selaku praktisi pendidikan dan founder Sanggar Cendekia. Beliau tidak banyak bercerita, tapi pada intinya beliau lebih menekankan pentingnya pendidikan untuk masa depan. Beliau juga menambahkan, kalau pendidikan tidak harus dilakukan di dalam kelas tapi bisa juga dilakukan di luar kelas.
 
Begitu acara talkshow selesai, para relawan langsung dihibur oleh adik-adik dari SDN Balearjosari 1 yang menampilkan seni tari tradisional. Setelah acara hiburan tersebut selesai, maka masuklah pada acara utama yaitu penyortiran buku dan kemudian di packing untuk didistribusikan ke daerah penempatan Pengajar Muda. Semua peserta yang hadir dalam acara Pack Your Spirit #2 termasuk panitia terlihat sangat antusias saat melakukan penyortiran. Bahkan tidak sedikit pula peserta yang malah terdiam sejenak untuk membaca buku yang sedang mereka pegang sebelum akhirnya disortir.
pizap.com13665350120163

Selesai penyortiran buku yang sesuai kategori, acara dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis yang dilakukan oleh perwakilan dari relawan kepada wakil dari Malang Menyala. Buku-buku hasil donasi tersebut kalau tidak salah akan dikirim ke wilayah penempatan Pengajar Muda di Paser-Kalimantan Timur dan Lebak-Banten.

IMG_2174

Thursday 18 April 2013

Mengapa Harus jadi Pengajar Muda?

 
 
 
"Pemberani itu ketika kamu berani meninggalkan kemewahanmu, hidup sederhana berdampingan dengan masyarakat bawah. Pemimpi itu ketika kamu rela menunda mimpimu dan mengumpulkan impian anak – anak bangsa dan menjadikannya fondasi agar mereka tau arti mimpi itu. Pemimpin itu ketika kamu berani memimpin dirimu untuk turun tangan mengambil bagian dalam menyesaikan segelintir masalah Bangsa"
 
Bukankah kamu cukup menjadi seorang pemberani? Kenapa tidak? Berani berteriak – teriak di depan gedung DPR, berani mencerca kebijakan pemerintah, dan berani berorasi di ranah publik, sudah cukup bukan kamu disebut sebagai seorang pemberani? Jika aku diijinkan menjawab, aku akan katakan dengan tegas “KAMU BUKAN PEMBERANI!”.
 
Aku akan menganggap kamu seorang  Pemberani jika kamu berani meninggalkan kehidupan mewah, hidup dalam sebuah keterbatasan dan berani turun tangan menggandeng generasi muda untuk terjun di tengah masyarakat. Berani mengajarkan sebuah arti cita – cita untuk generasi penerus kita, berani memberi motivasi pada masyarakat untuk ikut ambil bagian membangun generasi negeri ini.
 
Bagiku tak cukup kamu dikatakan berani, jika hanya menjadi pengkritik pemerintah hai anak muda! jadilah generasi muda yang berani peduli pada masa depan bangsanya. Sebentar lagi bukan kamu yang akan membawa bangsa ini kearah mana tapi mereka anak – anak negeri yang jauh dari pikiranmu, jika kamu tak berani menjadi pemberani untuk terlibat mengarahkan Bangsamu maka aku akan bilang kamu seorang “PENAKUT”.
 
Bermimpi dan bercita – cita itu adalah kebebasan individu, namun apakah kamu disebut sebagai pemimpi ketika hanya bermimpi untuk dirimu sendiri? Keberanian untuk bermimpi memang itu urusanmu, namun apakah kamu berani menunda mimpimu untuk membagikan sederet mimpi dan cita – citamu bagi generasi penerus di negeri ini? Kita kadang terjebak pada semua impian kita, terjebak pada mimpi – mimpi indah dan cita – cita setinggi langit, bisakah kita sedikit membuka mata, merasakan dengan hati bahkan meraba dan menggandeng generasi bangsa ini untuk berani bermimpi dan memiliki mimpi?
 
Tahukah kamu, kadang mereka generasi bangsa ini kata cita – cita pun tak tau apa artinya itu? Kadang mereka bertanya bolehkah saya bermimpi? Terkadang mereka takut untuk bermimpi dan bercita – cita setinggi langit karena takut tak bisa menggapainya. Pekakah kamu? Mereka yang akan menjadi penerus kita, arti mimpi dan cita – cita tak tahu? Apa yang bisa diharap dari sebuah kata yang membuatku meneteskan air mata ketika mereka generasi kita menanyakannya padaku"cita-cita itu apa bu?". Bisakah kita tinggal diam dan terus membiarkan mereka, generasi dibawah kita tak bisa bermimpi, tak mengenal cita – cita mereka? Mau dibawa kemana bangsa ini?
 
10 tahun ke depan bangsa ini ada pada generasi kita, namun 20 – 30 tahun mendatang, bangsa ini akan ada ditangan mereka! Ajarkan mereka untuk BERANI BERMIMPI KAWAN! Berani dan mengejar Impian mereka. Dan tak usah kau takut akan mimpimu karena kamu pasti akan terima melebihi apa yang kamu impikan kelak. Ketika kamu berani menunda mimpimu dan merangkai sederet mimpi anak – anak generasi di negeri ini hingga mereka berani menggapainya maka aku akan menyebutmu seorang “PEMIMPI SUKSES” .
 
Sudahkah kamu disebut sebagai seorang PEMIMPIN? Ketika kamu hanya berani memimpin orasi ataupun menjadi pemimpin dalam organisasi, pemimpin dalam sebuah demo, pemimpin dalam sebuah diskusi kelompok di kampus atau forum apapun itu. Bagi saya, kamu bukan sebuah pemimpin, kamu belum berani memimpin dirimu sendiri untuk terjun mengabdi pada bangsamu, memimpin dirimu untuk peduli pada masyarakat terpinggirkan yang jauh dari pandanganmu. Haruskah yang disebut pemimpin itu seorang Presiden atau Direktur, bahkan Manager atau Pejabat?
 
Bagiku tak sesempit itu makna sebuah pemimpin, bagiku dapat dikatakan pemimpin ketika kamu berani memimpin dirimu, ikut menjadi bagian dari Indonesia Mengajar dan menjadi seorang Pengajar Muda. Kenapa? Seorang Pengajar Muda tak hanya seorang guru SD, arti Pengajar Muda lebih luas pemaknaannya. Ketika kamu berani menjadi seorang Pengajar Muda berarti kamu mampu memimpin dirimu untuk berani meninggalkan kemewahan, berani untuk hidup susah tanpa memikir fasilitas yang layak kamu dapatkan, berani memimpin dirimu hidup bersama masyarakat terpinggirkan dalam keterbatasan dan membawa keterbatasan itu menjadi sebuah keistimewaan agar mereka dipandang sebagai masyarakat yang luar biasa. Ya itu seorang pemimpin sejati menurutku! PEMIMPIN SEJATI tidak akan takut memimpin dirinya untuk meninggalkan kehidupannya selama 1 tahun.
 
Jika kamu terus hidup enak, hidup mewah dengan berbagai fasilitas, hidup nyaman, maka kamu tidak akan pernah belajar. Jika kamu tidak mau membagikan kemewahanmu pada orang lain, tidak berani membagikan mimpimu, kamu tak tahu apa arti sebuah mimpi yang begitu dalam. Seorang Pengajar Muda terus dituntut dalam kepekaan, ketulusan dan ketegaran. Bagaimana dia bisa terus berdiri kokoh pada prinisp dan komitmen diantara segelintir pemikiran – pemikiran yang mampu merobohkan niat awal. Seorang Pengajar Muda juga harus tetap berdiri pada prinsip dan komitmen dari arti ketulusan untuk membagikan ilmu bagi generasi muda ini meski badai terus menerpa dalam jalannya.
 
Jangan kau takut anak muda tentang hidupmu nanti, percayalah ketika kamu membagikan sebagian hidupmu selama 1tahun itu yang bagiku tidak ada artinya dari 23tahun umurku, kamu akan mendapatkan segudang pengalaman yang tidak akan didapat jika kamu terus berada di zona nyaman. Jangan takut akan masa depanmu dan cita – citamu, justru kamu akan mendapatkan kenikmatan yang luar biasa. Kamupun akan menjadi kaya akan kebijaksanaan menjalani hidup, kaya akan pengetahuan tentang arti hidup, arti berbagi, arti sebuah ketulusan, arti sebuah kesedrhanaan, arti sebuah komitmen dan arti nasionalisme terhadap Bangsamu. Hai anak muda, mari bersama membangun bangsa! Jangan hanya mengeluh, berdemo, lakukan apa yang bisa kamu lakukan, mau jadi Pengajar Muda atau tidak tapi  menjadi seorang Pengajar Muda adalah salah satu jalan untuk semua itu.
 
Aku dulu menantang hidupku “beranikah aku meninggalkankenyamanan  hidupku 1tahun? Hidup dalam segala keterbatasan, dan menunda semua mimpiku?” itulah awal aku mengikuti pergerakan ini, aku hanya yakin akan apa yang ada dalam hatiku, aku mau berbagi bersama mereka, aku ingin melihat mereka bisa sepertiku menikmati pendidikan hingga jenjang S1 di sebuah kampus ternama di negeri ini. Aku tak punya banyak uang untuk kubagikan bagimereka, aku hanya memiliki banyak mimpi, ilmu dan segudang kemauan agar aku dapat berbagi.  Bagiku kesuksesan itu tak harus diukur dari tingginya jabatan dan kamu bekerja dimana, kesuksesan adalah ketika kamu sukses untuk berbagi dan berguna bagi orang lain. Bagiku aku ingin dikatakan kaya bukan diukur dari materi, mobil atau motor yang aku pakai, ataupun berapa banyak uangku di tabungan, atau seberapa bagus rumahku! Aku mau dikatakan kaya karena sebuah pengalaman, pengetahuan, dan kaya akan mimpi yang telah kubagikan pada generasi negeri ini.
 
Kenapa kita harus takut? Ketika apa yang kita kerjakan adalah sebuah kebaikan bagi sesama. Singsingkan lengan bajumu, berkeringatlah agar keringatmu terlihat dan berguna bagi bangsa ini hai anak muda. Luruskan niatmu dan jangan mengharap apapun kecuali sebuah senyum kegembiraan dari generasi negeri ini, kesuksesan yang diraih generasi negeri ini dan rentetan mimpi yang mereka miliki.  Bagilah segenggam mimpimu untuk generasi mendatang, jangan hanya kamu genggam mimpimu sendiri karena tak akan berarti dan lama – lama akan hancur impianmu itu. Jangan takut untuk hidup susah, karena di sini kamu akan tahu arti  kenyaman yang sederhana kawan karena itulah sebuah ketulusan dalam pengabdian. Selamat  mengabdi untuk Negri, semoga semakin menguatkan anda untuk mendaftar menjadi seorang Pengajar Muda.

Langkah Pertama Calon Sarjana


Pernahkan terbayang ketika suatu siang yang terik anda memegang sebotol air dingin yang jumlahnya terbatas, kemudian anda didatangi beberapa orang anak yang kehausan meminta seteguk air tetapi anda harus mengatakan “Maaf, air ini bukan untuk kamu..”
Seperti itulah perasaan saya ketika menjelaskan Beasiswa Bidikmisi kepada segerombolan anak SMA yang datang kerumah ibu piara saya malam ini. Perlu anda ketahui bahwa Bidikmisi adalah jenis beasiswa dari Kemdiknas yang diperuntukkan bagi siswa dengan potensi akademik baik namun tidak mampu secara ekonomi dengan besaran kuota tertentu untuk siswa yang direkomendasikan sesuai dengan perolehan akreditasi sekolah pemberi rekomendasi. Siswa-siswi yang datang malam ini berasal dari SMA Kurnia Jaya, satu-satunya sekolah menengah atas di desa kami.
2 hari menjelang batas akhir pendaftaran bidik misi sekitar  pukul 20.30 WIB, saya hampir terlelap ketika adik piara mengetuk pintu kamar dan mengatakan bahwa ada sekelompok anak SMA mencari saya.
Mereka datang dari desa tetangga dengan basah kuyup menembus hujan. Wajah-wajahnya malu tersenyum simpul dan terlihat ragu ketika saya mempersilakan mereka masuk kedalam rumah, mungkin khawatir mengganggu atau kawatir tetesan air hujan dari pakaiannya yang basah mengotori lantai rumah.
“Ada yang bisa saya bantu?” ujar saya membuka pembicaraan. “Kami nak tanya mengenai beasiswa bidikmisi kak..” jawab salah satu dari mereka dengan nada ragu. Ya, perkiraan saya tepat sekali. Mereka haus informasi mengenai makhluk bernama bidikmisi tadi.
Ditengah penjelasan bidik misi dan SNMPTN jalur undangan, tetiba mereka bertanya “Kak, kuota apa?” mendadak tangan saya terasa dingin, “Jangan-jangan mereka belum tahu mengenai kuota siswa yang bisa didaftarkan adalah berdasarkan akreditasi sekolah?” tanya saya dalam hati. Saya khawatir sekali menjawab pertanyaan itu.
Ya! kenyataannya mereka memang datang dengan pengetahuan kosong mengenai program beasiswa bidikmisi ini,  belum ada informasi detail yang mereka peroleh dari pihak sekolah. Dengan hati-hati saya menjelaskan hitungan kuota sekolah dengan akreditasi C tersebut. Hanya 15% dari 120 anak, artinya hanya peringkat kelas 1-6 yang berkesempatan.
“Kak, bagaimana dengan saya? tidak ada kesempatan beasiswa?” tanya Halim.
Dia adalah salah satu siswa yang tidak termasuk dalam kuota tersebut. Saya terdiam beberapa saat, berpikir keras mencari jawaban yang terbaik. Mata-mata mereka menatap cemas penuh harap. Saya sadar saya harus menjawab tidak, sesuai ketentuan yang diberikan panitia pusat.
Tapi saya bukan Tuhan yang berhak menentukan nasib mereka.
“Bisa..” jawab saya singkat.
“Tapi kami tidak masuk kuota kak, bagaimana?” lanjut salah seorang siswi yang saya tidak ingat namanya.
“Bisa, yang terpenting kamu mencoba, berusaha dan berdoa. Anggap saja undian berhadiah, kalau kamu lolos syukur alhamdulillah, kalau tidak lolos tahun ini masih bisa mencoba lagi tahun depan.. banyak jalan menuju Roma, kan?” jawab saya demikian.
Jawaban itu terdengar klise, namun mampu menyadarkan saya bahwa sesungguhnya mereka bukan tidak mau, mereka hanya tidak tahu.
Mendengar jawaban itu, senyum lebar menghiasi wajah mereka. Segera saya siapkan formulir dan daftar dokumen yang perlu dilengkapi esok hari. Pukul 23.45 WIB siswa-siswi ini pamit pulang, semangatnya diiringi hujan.
Esok harinya pukul 11 siang, salah satu siswa mendatangi saya ke sekolah dan mengatakan bahwa ia dan kawan-kawannya sudah stand by di kantor kelurahan sejak pukul 6 pagi demi mengurus segala dokumen yang diperlukan, yang tersisa hanya pengisian formulir dan rekomendasi dari sekolah.
28 Februari 2012, proses fasilitasi bidik misi selesai kami laksanakan.
Hari ini, sekelompok siswa-siswi dari daerah terpencil menguji nasib baiknya melalui beasiswa bidikmisi. Mata-mata mereka memancarkan bayangan masa depan yang lebih baik, semangatnya memberi energi baru untuk saya. Meski tidak ada sesuatu apapun yang bisa saya janjikan, saya selalu yakin bahwa Tuhan tidak pernah salah. Rejeki mereka tidak akan tertukar. Setipis apapun kemungkinan yang mungkin membayangi, harapan selalu ada beriring bersamaan. Setidaknya bagi mereka, tidak akan ada penyesalan yang timbul dalam hati karena tidak pernah mencoba.
Pengiriman formulir beasiswa bidikmisi ini adalah langkah pertama mereka menjadi sarjana—kemauan keras yang jadi energinya. Semoga Tuhan memudahkan jalan dan memunculkan kebaikan untuk mereka.


“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri” (QS. Ar-Ra’d 11)


By : Dhini Hidayati (TIM INDONESIA MENGAJAR) 

Tuesday 16 April 2013

ABOUT UANG

 
PERKENALKAN NAMAKU UANG !!!....

WAJAHKU BIASA SAJA, FISIKKU JUGA LEMAH, NAMUN AKU MAMPU MEROMBAK TATANAN DUNIA.

AKU JUGA "BISA" MERUBAH 'PERILAKU DAN BAHKAN SIFAT MANUSIA' KARENA MANUSIA MENGIDOLAKAN AKU. BANYAK ORANG MERUBAH KEPRIBADIANNYA,¬¬¬ MENGKHIANATI TEMEN, MENJUAL TUBUH, BAHKAN MENINGGALKAN KEYAKINAN IMANNYA, DEMI AKU!

AKU TDK MENGERTI PERBEDAAN ORG SALEH DAN BEJAT, TAPI MANUSIA MEMAKAI AKU MENJADI PATOKAN DERAJAT, MENENTUKAN KAYA MISKIN DAN TERHORMAT ATAU TERHINA.

AKU BUKAN IBLIS, TAPI SERING ORANG MELAKUKAN KEKEJIAN DEMI AKU.

AKU JUGA BUKAN ORG KETIGA, TAPI BANYAK SUAMI ISTRI PISAH GARA2 AKU. ANAK DAN ORANGTUA BERSELISIH GARA2 AKU.

SANGAT JELAS JUGA AKU BUKAN TUHAN, TAPI MANUSIA MENYEMBAH AKU SPT TUHAN, BAHKAN KERAP KALI HAMBA2 TUHAN LEBIH MENGHORMATI AKU DRPD TUHAN, PADAHAL TUHAN SUDAH PESAN JGN JADI HAMBA UANG..

SEHARUSNYA AKU MELAYANI MANUSIA, TAPI KENAPA MALAH MANUSIA MAU JADI BUDAKKU !?

AKU TDK PERNAH MENGORBANKAN DIRIKU UNTUK SIAPA PUN, TAPI BANYAK ORG RELA MATI DEMI AKU.

 

PERLU AKU INGATKAN, AKU HANYA BISA MENJADI ALAT BAYAR RESEP OBAT ANDA, TAPI TDK MAMPU MEMPERPANJANG HIDUP ANDA.

KALAU SUATU HARI ANDA DIPANGGIL TUHAN, AKU TDK AKAN BISA MENEMANI ANDA, APALAGI MENJADI PENEBUS DOSA2 ANDA..., ANDA HARUS MENGHADAP SENDIRI DGN SANG PENCIPTA LALU MENERIMA PENGHAKIMANNYA.¬¬¬...

SAAT ITU, TUHAN PASTI AKAN HITUNG2AN DGN ANDA, APAKAH SELAMA HIDUP ANDA MENGUNAKAN AKU DGN BAIK, ATAU SEBALIKNYA MENJADIKAN AKU SEBAGAI TUHAN ???

INI INFORMASI TERAKHIRKU:
AKU TIDAK ADA DI SURGA !!! JADI JANGAN CARI AKU DISANA YA.
 
by : HASAN ZUBAIDI (MANAJEMEN)

Pelantikan Pengurus OMIK 2013



Pengurus OMIK 2013
Suara Akademika– Pemira (Pemilu Raya) mahasiswa telah dilaksanakan dengan sukses oleh KPU (Kemisi Pemilihan Umum) mahasiswa UIN Maliki. Proses Pemira yang demokrasi, berhasil memilih dan menetapkan wakil-wakil mahasiswa yang diharapkan menjadi penyampung lidah seluruh mahasiswa UIN Maliki dengan jajaran rektorat, dekanat, serta pihak-pihak yang memiliki kewenangan di kampus hijau ini. Tokoh-tokoh mahasiswa yang berhasil dijaring dalam proses Pemira kurang lebih 89 mahasiswa, terdiri dari pengurus organisasi mahasiswa intra kampus (OMIK), di tingkat universitas ada 11 (sebelas) ketua dan anggota Senat Mahasiswa (Sema) dan 15 Ketua unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang dilantik langsung  oleh Rektor UIN Maliki, Prof. Dr. H. Imam Suprayogo di gedung Dr (Hc). Ir. Soekarno, lantai V (15/04).
Sedangkan, para pengurus OMIK dari tingkat fakultas dilantik oleh dekan dari masing-masing fakultas, yang terdiri atas 13 ketua dan anggota dari fakultas Sains dan Teknologi, 12 ketua dan anggota dari fakultas Tarbiyah, 13 ketua dan anggota dari fakultas Humaniora dan Budaya, 9 ketua dan anggota dari fakultas Syari’ah, 9 ketua dan anggota dari fakultas Ekonomi, 7 ketua dan anggota dari Fakultas Psikologi.
Acara bersejarah ini berjalan dengan khidmat, dimulai pukul 19.00 s.d. 22.00 WIB, sekitar 200 mahasiswa memadati tempat berlangsungnya acara ini. Seluruh wakil rektor, dekan, pembantu dekan, dan ketua jurusan juga hadir dalam acara tahunan ini.
Dalam sambutannya, rektor UIN Maliki menyampaikan, kampus ini sudah masuk dalam kategori kampus go international. “Hal tersebut dapat dilihat dari semakin banyaknya mahasiswa dari luar negeri yang belajar di kampus Ulul Albab ini” tegasnya. Maka dari itu, lanjut Imam-sapan akrab Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, pengurus OMIK UIN Maliki harus berpikiran luas dan global, serta mempunyai motivasi yang tinggi untuk menjadi pemimpin masa depan. Dia juga menegaskan, pengurus OMIK juga dituntut untuk menjadi model untuk seluruh mahasiswa di Indonesia, bila perlu posisi pengurus OMIK yang selalu berada di garda terdepan dalam memimpin serta mempunyai bilingual capability yang mumpuni.
Selain itu, dia berharap, para pengurus OMIK sekarang harus berani dan percaya diri (tidak minder, red). “Kampus ini sudah men-dunia, banyak tokoh-tokoh, baik nasional  maupun internasional yang berkunjung di kampus hijau ini” sambung Imam. Mulai dari presiden RI ke-3 hingga ke-6, sudah pernah menginjakkan kakinya di kampus ini, Duta Besar (Dubes) Rusia untuk RI, Sekjen Robitho al Alam al Islam Makkah, Syeikh Muhammad Ali Ashobuny, dan lain sebagainya. Kebanyakan dari mereka kagum dengan perkembangan kampus ini yang begitu pesat, baik dari segi konstruksi bangunan maupun dari segi bangunan keilmuannya, yang mensinergikan antara agama dan sains, dikampus ini juga banyak mahasiswa yang hafal al-Qur’an.
Maka dari itu, lanjut Imam, pengurus OMIK dan mahasiswa pada umumnya harus mempunyai keyakinan dan motivasi yang tinggi bahwa kampus ini sudah sedemikian besar perkembangannya, tinggal bagaimana kita sedikit memoles dengan keilmuan dan kreatifitas yang kita miliki untuk menjadikannya lebih baik lagi kedepan. (Jaiz)



Tuesday 9 April 2013

Bocah ABG Ini Berpenghasilan Rp 1,2 Milyar/tahun

Biografi Tirto Utomo - Pendiri Aqua

Orang Indonesia pasti mengenal merk Aqua, Merk ini sangat dikenal masyarakat di seluruh daerah dari perkotaan sampai dengan pedesaan. Aqua menjadi pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia, yang merupakan ide dari Tirto Utomo yang tidak lain adalah Pendiri Aqua. Tirto Utomo atau Kwa Sien Biauw dilahirkan di Wonosobo, Jawa Tengah 8 Maret 1930. Karena di Wonosobo tidak ada SMP maka Tirto Utomo harus bersekolah di Magelang yang berjarak sekitar 60 kilometer, perjalanan itu ditempuh dengan sepeda. Kehidupannya tergolong lumayan karena orangtuanya pengusaha susu sapi an pedagang ternak. Lulus SMP Tirto Utomo melanjutkan sekolah ke HBS (sekolah setingkat SMA di zaman Hindia Belanda) di Semarang dan kemudian di Malang. Masa remaja Tirto Utomo dihabiskan di Malang dan di situlah dia bertemu dengan Lisa / Kienke (Kwee Gwat Kien). Seperti lazimnya sekolah Katholik pada waktu itu maka sekolah untuk murid laki-laki dan murid perempuan dipisah. Mereka berdua hanya sempat bertemu di lapangan sekolah.

Selama dua tahun kuliah di Universitas Gajah Mada yang ada di Surabaya, dia mengisi waktu luang dengan menjadi wartawan Jawa Pos dengan tugas khusus meliput berita-berita pengadilan. Namun, karena kuliah tidak menentu, akhirnya Tirto pindah ke Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Di Jakarta sambil kuliah ia bekerja sebagai Pimpinan Redaksi harian Sin Po dan majalah Pantja Warna. Pada tahun 1954 selepas SMA di Malang, Lisa masuk Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Sambil kuliah, Lisa bekerja di British American Tobacco (BAT Indonesia). Maret 19555 Lisa gagal mengikuti ujian kenaikan tingkat dan kemudian memutuskan berhenti kuliah. Saat Lisa mengajar bahasa Inggris di Batu Ceper, menjadi guru SD Regina Pacis, dan menerima jasa penerjemahan dan pengetikan, Lisa dilamar Tirto dan mereka menikah pada 21 Desember 1957 di Malang.

Musibah datang pada tahun 1959. Tirto diberhentikan sebagai pemimpin redaksi Sin Po. Akibatnya sumber keuangan keluarga menjadi tidak jelas. Namun, akibat peristiwa itulah Tirto Utomo memiliki kemauan yang bulat untuk menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Hukum UI. Sementara Lisa berperan sebagai pencari nafkah yaitu dengan mengajar dan membuka usaha catering, Tirto belajar dan juga ikut membantu istrinya. Pada Oktober 1960 Tirto Utomo berhak menyandang gelar Sarjana Hukum. Setelah lulus, Tirto Utomo melamar ke Permina (Perusahaan Minyak Nasional) yang merupakan cikal bakal Pertamina. Setelah diterima, ia ditempatkan di Pangkalan Brandan. Di sana, keperluan mandi masih menggunakan air sungai. Berkat ketekunannya, Tirto Utomo akhirnya menanjak karirnya sehingga diberi kepercayaan sebagai ujung tombak pemasaran minyak.

Kedudukan Tirto Utomo sebagai Deputy Head Legal dan Foreign Marketing membuat sebagian besar hidupnya berada di luar negeri. Pada usia 48 tahun, Tirto Utomo memilih pensiun dini untuk menangani beberapa perusahaan pribadinya yakni AQUA, PT. Baja Putih, dan restoran Oasis. Aqua didirikan dengan modal bersama adik iparnya Slamet Utomo sebesar Rp 150 juta. Mereka mendirikan pabrik di Bekasi tahun 1973 dengan nama PT. Golden Mississippi dan merek produksi Aqua. Karyawan mula-mula berjumlah 38 orang. Mereka menggali sumur di pabrik pertama yang dibangun di atas tanah seluas 7.110 meter persegi di Bekasi. Setelah bekerja keras lebih dari setahun, produk pertama Aqua diluncurkan pada 1 Oktober 1974.

Bagaimana nama Aqua ini terbentuk? Desainer Singapura yang merancang logonya mengusulkan nama Aqua. Kata Eulindra Lim, sang desainer tersebut, Aqua mudah diucapkan dan mudah diingat selain bermakna ‘air’. Aqua sebenarnya bukan nama asing baginya. Dia sendiri sering memakai nama samaran ‘A Kwa’ yang bunyinya mirip dengan ‘Aqua’ semasa masih menjadi pemimpin redaksi harian Sin Po dan majalah Pantja Warna di akhir tahun 1950. Nama A Kwa sendiri diambil dari nama aslinya yaitu Kwa Sien Biauw sedangkan nama Tirto Utomo mulai dipakainya pertengahan tahun 1960-an yang tidak sengaja diambil yang berarti ‘air yang utama’.

“Dulu bukan main sulitnya. Dikasih saja orang tidak mau. ‘Untuk apa minum air mentah’, itulah celaan yang tak jarang kami terima,” ujar Willy Sidharta. Saat itu minuman rignan berkabonasi seperti Cola Cola, Sprite, 7 Up, dan Green Spot sedang naik daun sehingga gagasan menjual air putih tanpa warna dan rasa, bisa dianggap sebagai gagasan gila.

Hingga 1978 penjualan Aqua tersendat-sendat. Tidak heran bila Tirto Utomo sendiri mengakui hampir menutup perusahaannya karena sekitar lima tahun berdiri tetapi titik impas belum juga dapat diraih. Ia tidak tahan harus menombok terus menerus. Tetapi selalu ada rezeki bagi orang yang ulet dan tabah. Tirto Utomo bersama manajemennya akhirnya mengeluarkan jurus pamungkas dengan menaikkan harga jual hampir tiga kali lipat. Waktu itu ide ini bisa dibilang juga bisa dibilang ide gila. Masa, ketika dalam kesulitan keuangan, bukannya menurunkan harga agar para pelanggan berminat tapi malah menaikkan harga. Tirto sendiri sudah menyiapkan antisipasi sekiranya upaya itu bakal menyebabkan penurunan omset. Namun, pasar bicara lain. Omset bukannya menurun malahan terdongkrak naik. Agaknya orang menilai harga tinggi sama dengan mutu tinggi. Aqua pun mulai melayani segmen yang tertarik untuk berlangganan.

Pada tahun 1982, Aqua mengganti bahan baku (air) yang semula berasal dari sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri (self-flowing spring) karena dianggap mengandung komposisi mineral alami yang kaya nutrisi seperti kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan sodium. Salah satu pelanggannya yaitu kontraktor pembangunan jalan tol Jagorawi, Hyundai. Dari para insinyur Korea Selatan itu, kebiasaan minum air mineral pun menular kepada rekan kerja pribumi mereka. Melalui penularan semacam itulah akhirnya air minum dalam kemaasan diterima di masyarakat. Penampilan Tirto sehari-hari sangat sederhana, ramah, murah senyum, namun cerdas berpikir. Dalam hubungannya dengan bawahan, ia menganut gaya manajemen kekeluargaan dan mempercayai kemampuan karyawannya melalui sejumlah pengembangan dan pelatihan manajemen. Pada waktu itu biaya pengemasan dapat mencapai 65% dari biaya produksi. Melihat itu, Tirto Utomo kemudian menyetujui ide Willy untuk menggabungkan pabrik botol dengan bisnis air mineralnya yang bernama PT. Tirta Graha Parama.

Saat ini, keluarga Tirto Utomo bukan lagi pemegang saham mayoritas karena sejak tahun 1996 perusahaan makanan asal Prancis Danone menguasai saham mayoritas, sedangkan saham keluarga ‘tinggal’ 26 persen. Meskipun demikian, Willy Sidharta, yang merupakan anak kandung dari Tirto Utomo sendiri, memegang jabatan direktur dalam perusahaan tersebut. Pilihan bergabung dengan perusahaan multinasional diakui membuat langkah Aqua semakin lincah. Ketatnya persaingan industri air mineral menuntut upaya-upaya agresif. Sejak itu, terjadi perubahan besar dalam manajemen Aqua. Dalam produksi, Aqua juga melonjak tajam, dari 1 miliar liter sekarang mencapai 3.5 miliar liter. Aqua menguasai 40% pangsa pasar air mineral di dalam negeri.
“Banyak orang mengira bahwa memproduksi air kemasan adalah hal yang mudah. Mereka pikir yang dilakukan hanyalah memasukkan air kran ke dalam botol. Sebetulnya, tantangannya adalah membuat air yang terbaik, mengemasnya dalam botol yang baik dan menyampaikannya ke konsumen.” Kata Tirto Utomo.
Tirto Utomo memang sudah wafat pada tahun 1994 namun prestasi Aqua sebagai produsen air minum dengan merek tunggal terbesar di dunia tetap dipertahankan sampai sekarang.

Referensi :

- http://id.wikipedia.org/wiki/Tirto_Utomo
- http://sempurnaselalu.blogspot.com/2010/08/tirto-utomo-sang-inovatif-sejati-aqua.html
- http://www.kaskus.co.id/thread/5129388a1b76086a4900000d