OPAK FE 2013 Berlangsung “Sadis”
Kamis
22 Agustus 2013 pagi para Mahasiswa baru Fakultas Ekonomi berkumpul di aula
lantai 3 Gedung C UIN Malang guna ikut serta dalam rangkaian acara yang wajib
diikuti oleh seluruh Maba setiap tahunnya, yakni OPAK FE yang tahun ini
mengangkat tema “Kritis berdasarkan Ulul Albab dalam mebangun ekonomi
Indonesia”. Rangkaian acara dalam OPAK FE ini dibuka langsung oleh Dekan
Fakultas Ekonomi yakni Dr. H. Salim Al Idrus dan dihadiri pula oleh para
Dekanat.
Semangat terpancar dari raut
wajah para peserta OPAK FE. Mereka kompak mengenakan bawahan hitam dan baju
putih disertai dengan kopiah di kepala mereka. Setelah pembukaan, acara
dilanjutkan dengan Stadium General yang disampaikan oleh Dr. Muhtadi Ridwan.
Dari materi ini, poin penting yang yang beliau sampaikan adalah untuk menjadi
mahasiswa kritis harus mampu melakukan analisa diri sehingga timbullah self
confident terhadap hal-hal yang dilakukan, dan yang selanjutnya harus
memiliki landasan yaitu etika, moral, dan spiritual (Ulul Albab). Setelah
alokasi waktu habis, acara dilanjutkan dengan penjelasan para Wadek tentang
tugas dan fungsi mereka. Pengenalan pendamping untuk masing-masing kelompok
dilakukan setelahnya. Saat suasana mulai tidak kondusif, masuklah para Tim
Kemerdekaan ke dalam ruangan untuk menstabilkan keadaan.
Setelah istirahat sholat dan
makan, para peserta kembali memasuki ruangan yang tempatnya dipisah sesuai
dengan jurusan guna mendengarkan penjelasan dari masing-masing Kepala Jurusan.
Saat mereka kembali lagi ke aula gedung C, masuklah para Tim Penugasan guna memperagakan
salam OPAK FE dengan gerakan nyentrik dan mengumumkan apa saja yang harus
peserta bawa di hari esok. Salah satu tugas yang harus mereka laksanakan ialah
membawa buku yang berjudul ‘Mafia Berkeley’ karangan Revrizond Baswir.
Di hari terakhir pelaksanaan
OPAK FE (Jumat 23 Agustus 2013). Saat mentari pagi baru saja bangun dari
peraduannya, para peserta pun sudah mulai menyiapkan diri. Pukul 06.00 mereka
harus sudah berada di belakang gedung C untuk melaksanakan apel pagi dan serangkaian
kegiatan lainnya. Sehabis apel pagi para peserta sarapan dengan bersuapan satu
sama lain. Ini cukup menggelitik bagi saipa saja yang menyaksikannya. Pukul
07.00 WIB ada sajian khusus dari panitia yakni tarian kontemporer skedar untuk
menyegarkan suasana. Acara dilanjutkan
dengan perkenalan DEMA dan SEMA Fakultas Ekonomi di Aula.
Acara yang dinantikan seluruh mahasiswa
FE pun tiba. Kuliah tamu oleh Revrizod Baswir dengan tema “Ekonomi Kerakyatan
dan Subversi Neokolonialisme”. Kuliah tamu ini diselenggarakan sebagai start
awal untuk memberikan pandangan mahasiswa baru 2013 agar “Kritis berdasarkan
Ulul Albab dalam membangun ekonomi Indonesia”, ujar sang ketua pelaksana -Junaedi
Heru Saputra.
Hal yang perlu kita cetak tebal
dari perkataan Pak Revrizond ialah kita tidak boleh begitu saja menyimpulkan suatu
permasalahan, harus melalui pengamatan terlebih dahulu, dalam hal apapun
itu.
Acara dilanjutkan dengan diskusi
panel setelah Shalat Jum’at dengan tema Perekonomian Indonesia. Para peserta
dibagi menjadi empat kelompok yakni kelompok mahasiswa, pengusaha, masyarakat,
dan pemerintah. Dapat dilhat seluruh mahasiswa sangat antusias mengikuti
diskusi panel ini. Masing-masing perwakilan kelompok menggebu-gebu saat
menyampaikan argumen yang membela golongan masing-masing.
Diskusi panel usai. Tiba-tiba
saja Tim kemerdekaan memasuki ruangan dan membuat “kacau”. Mereka mebentak
sana-sini. Tak ketinggalan pula para panitia ikut menjadi korbannya. Masalahnya
adalah mereka meminta pertimbangan kepada Presiden Dema untuk tidak meluluskan
nama-nama yang dianggap tidak serius dalam mengikuti egiatan ini. Bayak
mahasiswi yang menangis ketakutan, ada pula satu mahasiswi yang sampai berlutut
pada Tim Kemerdekaan agar ia diluluskan. Begitu pandainya para anggota Tim
Kemerdekaan dan para panitia dalam berakting. Ya, ini semua hanya akal-akalan
panitia agar setelahnya Maba dan kakak tingkatnya malah menjadi lebih akrab.
Acara pun ditutup langsung oleh
Dekan FE, dan dilanjutkan dengan jabat tangan antara mahaasiswa baru dan
panitia. Suasana keakraban pun dengan begitu saja dapat terjalin.
Ya, OPAK FE memang baru saja
berakhir, namun kehidupan para peserta sebagai Mahasiswa yang sesungguhnya baru
akan dimulai 26 Agustus mendatang. Selamat datang di Bumi Perjuangan, wahai
para Bung Hatta Muda! Mari kita bersama bergerak dan bersatu melawan
ketidakadilan dan membangun ekonomi Indonesia untuk kesejahtraan bangsa. (AK)