OLEH : Prof. Dr. H. Imam suprayogo
Salah satu ajaran Islam yang amat mendasar adalah tentang kasih sayang. Islam mengajarkan agar setiap orang saling menjalin tali silaturrahmi dan membangun hubungan kasih sayang antar sesama. Seseorang disebut beriman manakala sanggup mencintai orang lain sebagaimana mencintai dirinya sendiri.
Di dalam kitab suci al Qur’an banyak sekali disebut sifat Allah yang sangat mulia, yaitu Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dalam surat al Fatekhah, yang hanya terdiri atas tujuh ayat saja, dua di antaranya menyebut sifat Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang ini. Manakala pengulangan itu diartikan sebagai pentingnya persoalan itu, maka betapa sifat kasih sayang itu, -------menurut Islam, seharusnya selalu mewarnai kehidupan manusia pada setiap waktu.
Selain di dalam surat al Fatehah, ternyata di semua surat dalam al Qur’an kecuali surat at taubah, dimulai dengan basmallah. Sifat Allah yang mulia ini selalu harus dibaca, diingat, diperhatikan, dan dijadikan sebagai kalimat pembuka dalam setiap perbuatan. Bahkan, apa saja yang tidak diawali dengan mengucap Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang tidak akan mendapatkan keuntungan atau pahala apa-apa.
Atas dasar pemahaman seperti itu, maka umat Islam diajarkan tentang betapa kasih sayang seharusnya selalu mewarnai hidupnya. Perbuatan apa saja harus dimulai dengan menyebut basmallah. Artinya, kasih sayang harus dijadikan dasar dan untuk mengawali bagi seluruh tindakan bagi kaum muslimin dalam menjalani kehidupannya.
Semua orang tanpa kecuali membutuhkan kasih sayang. Orang yang sedang membenci, marah, jengkel, sakit hati akan berubah, dan bahkan berbalik menjadi baik oleh karena kasih sayang. Kasih sayang bagaikan air yang bisa mendinginkan suasana panas dan atau api yang menyala-nyala. Semua orang membutuhkan rasa kasih sayang dari mana saja.
Di antara jenis hewan terdapat binatang buas yang sangat membahayakan terhadap siapapun. Namun ternyata binatang buas itu bisa ditaklukan oleh para pawang dengan memberikan sentuhan-sentuhan kasih sayang kepada mereka. Kebuasan binatang itu bisa hilang dan berubah menjadi sahabat oleh karena disodori sikap kasih sayang saja. Kasih sayang itu bisa ditunjukkan dengan berbagai cara, di antaranya dengan memberi sesuatu yang disenangi, atau perlakuan yang dibutuhkan.
Bangsa ini sudah sekian lama menghadapi berbagai persoalan. Bahkan, akhir-akhir ini persoalan itu sudah tidak biasa dialami oleh bangsa ini. Bentrokan antar kelompok, antar suku, antar pemuda, antar mahasiswa, antar aparat keamanan, antara aparat dan mahasiswa, dengan pedagang kaki lima, antar kelompok agama, dan lain-lain, semua itu sebetulnya terjadi oleh karena di antara mereka itu semua sudah tidak terdapat perasaan saling kasih sayang.
Bahkan terjadinya kesenjangan sosial yang sedemikian jauh, antara orang kaya dan miskin atau antara yang berpunya dengan yang tidak punya sebenarnya adalah sebagai akibat tidak adanya kasih sayang. Manakala orang kaya dan miskin itu saling mendekat, memahami, menghormati, menjalin kasih sayang, maka akan berbuah tolong menolong, atau bantu membantu sehingga kemudian akan berakhir dengan hilangnya kesenjangan itu.
Islam mengajarkan tentang shadaqoh, zakat, dan infaq. Pemberian sesuatu kepada orang lain berupa infaq, supaya dilaksanakan baik dalam keadaan sempit dan lapang. Artinya, infaq seharusnya dilakukan pada setiap waktu. Dan infaq itu adalah sebagai bentuk atau wujud kasih sayang di antara sesama. Islam mengajarkan kebersamaan atau berjama’ah.
Hubungan-hubungan sosial menurut ajaran Islam harus dilakukan atas dasar kasih sayang ini. Kegiatan apapun manakala didasari oleh sifat mulia, yaitu kasih sayang maka akan melahirkan kedamaian dan ketenteraman. Sebaliknya, kasih sayang akan menghilangkan rasa permusuhan, saling membenci, melukai, dan memusnahkan. Terjadinya bentrokan di mana-mana pada akhir-akhir ini sebenarnya menggamabarkan bahwa sifat mulia, yaitu kasih sayang belum tertanam secara kokoh di hati umat dan bangsa ini. Wallahu a’lam.
0 comments:
Post a Comment
thanks dah koment....